Contoh Soal Fraksi-fraksi minyak bumi
Contoh Soal Fraksi-fraksi minyak bumi - Minyak yang baru keluar dari pengeboran masih berupa minyak mentah yang belum dapat digunakan. Untuk dapat dimanfaatkan sebagai bahan bakar dan keperluan lain, minyak mentah perlu diolah di kilang-kilang minyak melalui penyulingan (distilasi) bertingkat dengan teknik fraksionasi. Bagaimanakah proses pengolahan minyak bumi?
A. Pengolahan Minyak Bumi
Proses distilasi bertingkat merupakan cara untuk memisahkan komponen-komponen penyusun minyak bumi berdasarkan perbedaan titik didihnya melalui kolom-kolom berfraksi dengan pelat-pelat dan sejumlah sungkup gelembung udara.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar 400⁰ C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi. Komponen yang memiliki titik didih paling rendah akan menguap terlebih dulu dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup gelembung udara. Sementara komponen yang memiliki titik didih lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Begitu seterusnya, hingga secara bertahap semua komponen dapat dipisahkan dari campuran minyak mentah. Komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berwujud gas. Komponen gas tersebut dinamakan gas petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan hingga diperoleh LPG (Liquified Petroleum Gas). Hasil fraksionasi itu menyisakan residu yang disebut aspal berwarna hitam pekat.
Hasil fraksionasi minyak bumi digunakan untuk berbagai keperluan seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Pengolahan minyak bumi dimulai dengan memanaskan minyak mentah pada suhu sekitar 400⁰ C, kemudian dialirkan ke dalam menara fraksionasi. Komponen yang memiliki titik didih paling rendah akan menguap terlebih dulu dan naik ke bagian atas melalui sungkup-sungkup gelembung udara. Sementara komponen yang memiliki titik didih lebih tinggi akan tetap berupa cairan dan turun ke bawah. Begitu seterusnya, hingga secara bertahap semua komponen dapat dipisahkan dari campuran minyak mentah. Komponen yang mencapai puncak menara adalah komponen yang pada suhu kamar berwujud gas. Komponen gas tersebut dinamakan gas petroleum. Melalui kompresi dan pendinginan, gas petroleum dicairkan hingga diperoleh LPG (Liquified Petroleum Gas). Hasil fraksionasi itu menyisakan residu yang disebut aspal berwarna hitam pekat.
Hasil fraksionasi minyak bumi digunakan untuk berbagai keperluan seperti dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Masing-masing fraksi minyak bumi yang telah dipisahkan satu sama lain segera mengalami proses desulfurisasi (penghilangan belerang). Senyawa-senyawa belerang di dalam minyak bumi perlu dikurangi, sebab belerang membuat bau tidak enak pada minyak bumi. Minyak bumi yang kadar belerangnya tinggi jika dibakar akan menghasilkan gas SO2 sehingga meningkatkan pencemaran udara.
B. Mutu Bensin
Fraksi terpenting dari minyak bumi yang paling banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari adalah bensin. Bensin digunakan sebagai bahan bakar kendaraan bermotor. Sekitar 10% produk distilasi minyak mentah adalah fraksi bensin dengan rantai tidak bercabang. Bensin tersusun dari komponen alkana berupa n-heptana dan isooktana. Berbagai jenis bensin beredar di pasaran, diantaranya premium, premix, dan pertamax. Harga tiap-tiap jenis bensin di pasaran berbeda karena terdapat perbedaan mutu.
Mutu bensin dinyatakan dengan bilangan oktan. Bilangan oktan adalah perbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari campuran hidrokarbon standar. Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar bilangan oktan adalah n-heptana dan 2,2,4-trimetilpentana (isooktana). Jika bensin mengandung campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana, maka bilangan oktan bensin tersebut ditetapkan sebesar 87 satuan.
Makin tinggi harga bilangan oktan suatu bensin, berarti bensin tersebut makin bagus atau makin efisien dalam menghasilkan energi. Bensin premium mutunya lebih rendah dibandingkan pertamax. Bensin premium memiliki bilangan oktan 80 – 84, sedangkan pertamax memiliki bilangan oktan 92 - 94. Selain itu, di pasaran dikenal pula pertamax plus yang memiliki bilangan oktan 98.
Bila bilangan oktan bensin rendah, pada mesin kendaraan akan timbul suara ketukan (knocking) sehingga mesin mudah panas dan rusak. Untuk meningkatkan bilangan oktan pada bensin ditambahkan TEL (Tetra Etyl Lead) dengan rumus kimia Pb(C2H5)4. TEL dikenal sebagai anti knocking. Penggunaan TEL ini ternyata menimbulkan masalah yaitu timbulnya pencemaran udara oleh partikulat Pb. Agar PbO hasil pembakaran tidak mengendap dalam mesin dan keluar melalui knalpot, ditambahkan lagi senyawa 1,2-dibromoetana sehingga yang keluar dari hasil pembakaran adalah PbBr2 yang mudah menguap.
Proses penambahan TEL pada bensin premium dapat menimbulkan pencemaran yang diakibatkan oleh Pb di udara, air, maupun tanah. Bila termakan oleh kita akan menyebabkan terganggunya pembentukan sel darah merah, merusak otak, dan menghalangi proses metabolisme. Sekarang penggunaan TEL sebagai zat aditif pada bensin tidak diperbolehkan lagi dan digantikan oleh senyawa lain yang lebih ramah lingkungan, yaitu MTBE (Methyl Tertiary Buthyl Ether). Contoh bensin yang menggunakan MTBE adalah pertamax dan pertamax plus.
Mutu bensin dinyatakan dengan bilangan oktan. Bilangan oktan adalah perbandingan antara nilai ketukan bensin terhadap nilai ketukan dari campuran hidrokarbon standar. Campuran hidrokarbon yang dipakai sebagai standar bilangan oktan adalah n-heptana dan 2,2,4-trimetilpentana (isooktana). Jika bensin mengandung campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana, maka bilangan oktan bensin tersebut ditetapkan sebesar 87 satuan.
Makin tinggi harga bilangan oktan suatu bensin, berarti bensin tersebut makin bagus atau makin efisien dalam menghasilkan energi. Bensin premium mutunya lebih rendah dibandingkan pertamax. Bensin premium memiliki bilangan oktan 80 – 84, sedangkan pertamax memiliki bilangan oktan 92 - 94. Selain itu, di pasaran dikenal pula pertamax plus yang memiliki bilangan oktan 98.
Bila bilangan oktan bensin rendah, pada mesin kendaraan akan timbul suara ketukan (knocking) sehingga mesin mudah panas dan rusak. Untuk meningkatkan bilangan oktan pada bensin ditambahkan TEL (Tetra Etyl Lead) dengan rumus kimia Pb(C2H5)4. TEL dikenal sebagai anti knocking. Penggunaan TEL ini ternyata menimbulkan masalah yaitu timbulnya pencemaran udara oleh partikulat Pb. Agar PbO hasil pembakaran tidak mengendap dalam mesin dan keluar melalui knalpot, ditambahkan lagi senyawa 1,2-dibromoetana sehingga yang keluar dari hasil pembakaran adalah PbBr2 yang mudah menguap.
Proses penambahan TEL pada bensin premium dapat menimbulkan pencemaran yang diakibatkan oleh Pb di udara, air, maupun tanah. Bila termakan oleh kita akan menyebabkan terganggunya pembentukan sel darah merah, merusak otak, dan menghalangi proses metabolisme. Sekarang penggunaan TEL sebagai zat aditif pada bensin tidak diperbolehkan lagi dan digantikan oleh senyawa lain yang lebih ramah lingkungan, yaitu MTBE (Methyl Tertiary Buthyl Ether). Contoh bensin yang menggunakan MTBE adalah pertamax dan pertamax plus.
S1
Pemisahan fraksi-fraksi minyak bumi dilakukan berdasarkan perbedaan...
S2
Teknik yang diterapkan untuk memisahkan fraksi minyak bumi adalah....
S3
Berikut ini yang tidak termasuk fraksi minyak bumi adalah....
S4
Fraksi minyak mentah yang tersisa dalam kolom fraksionasi dapat digunakan sebagai.
S5
Ketika suhu dalam kolom fraksionasi mencapai 110° C, fraksi minyak bumi yang menguap adalah yang mengandung jumlah atom karbon....
S6
Komposisi bensin dari campuran 87% isooktana dan 13% n-heptana memiliki bilangan oktan sebanyak....
S7
Bensin premium mempunyai bilangan oktan….
S8
Zat aditif yang dapat meningkatkan bilangan oktan adalah....
S9
Penambahan TEL ke dalam bensin premium menghasilkan endapan hitam PbO dan tertimbun dalam mesin motor. Untuk menghindari hal ini biasanya ditambahkan....
S10
Minyak bumi yang ditambang di Indonesia umumnya banyak mengandung senyawa....