Contoh Soal Kebijakan Perdagangan Internasional

Contoh Soal Kebijakan Perdagangan InternasionalPerdagangan internasional adalah perdagangan yang dilakukan oleh penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain atas dasar kesepakatan bersama. Penduduk yang dimaksud dapat berupa antarperorangan (individu dengan individu), antara individu dengan pemerintah suatu negara atau pemerintah suatu negara dengan pemerintah negara lain. 
       Di samping memiliki manfaat, perdagangan internasional dapat mematikan industri dalam negeri yang baru tumbuh. Hal ini mendorong munculnya kebijakan perdagangan internasional. Kebijakan perdagangan internasional yang dianut tiap negara berbeda-beda. Ada negara yang menganut kebijakan perdagangan proteksionis (perlindungan), ada pula yang menganut kebijakan perdagangan bebas (free trade).
       Terdapat pro dan kontra mengenai perdagangan internasional. Kelompok yang kontra memiliki alasan, yaitu:
a. Perlunya perlindungan terhadap produk dalam negeri.
b. Perdagangan internasional yang mengarah pada liberalisasi dikhawatirkan akan berdampak pada kehidupan sosial budaya.
c. Negara berkembang belum mampu bersaing di pasar internasional.
       Adanya kekhawatiran tersebut melahirkan beberapa kebijakan perdagangan internasional, antara lain:
1. Tariff/bea Masuk
Ada dua macam tarif/bea masuk, yaitu:
a. Kebijakan tariff barrier
Ada 3 macam tariff barrier:
        Tarif rendah, 0% - 5%.
        Tarif sedang, 5% - 20%.
        Tarif tinggi, diatas 20%.
b. Nontariff barrier
Dikelompokkan menjadi:
        Pembatasan spesifik.
        Peraturan bea cukai.
2. Kuota
       Merupakan pembatasan jumlah barang impor dari semua negara atau negara-negara tertentu dalam jangka waktu yang ditentukan. Terdiri dari:
aAbsolut quota, yaitu kebijakan mengizinkan impor komoditas tertentu dalam jumlah yang ditetapkan selama jangka waktu tertentu.
bTarif rate quota, mengizinkan impor barang dalam jumlah tertentu ke suatu negara dengan tarif yang diturunkan selama jangka waktu tertentu. 
Menurut WTO, kuota hanya dapat digunakan untuk:
        Melindungi hasil pertanian.
        Menjaga keseimbangan neraca pembayaran.
        Melindungi ekonomi nasional.
       Akibat dari kuota adalah produsen dalam negeri memperoleh keuntungan lebih besar, konsumen mengalami kerugian karena harus mengurangi konsumsi, dan membayar dengan harga yang lebih tinggi.
3. Larangan Ekspor
       Yaitu kebijakan pemerintah suatu negara melarang total semua ekspor komoditas tertentu. Tujuannya agar industri tumbuh, membuka kesempatan kerja baru, dan memberantas penyelundupan.
4. Larangan Impor
       Yaitu kebijakan yang melarang secara mutlak impor komoditas tertentu.
5. Subsidi
       Yaitu kebijakan pemerintah untuk memberikan perlindungan kepada industri dalam negeri dalam bentuk modal. Kebijakan subsidi lebih baik daripada kebijakan lainnya, hal tersebut dikarenakan:
a. Diberikan secara terbuka.
b. Dibiayai dengan cara yang lebih adil karena tidak terjadi distribusi pendapatan dari konsumen ke produsen.
6. Premi
       Yaitu penambahan dana dalam bentuk uang kepada produsen yang berhasil mencapai target produksi yang ditentukan pemerintah. Adanya premi dan subsidi akan mengakibatkan:
a. Harga jual lebih murah sehingga permintaan meningkat.
b. Hasil produksi meningkat.
c. Menjaga kelangsungan hidup perusahaan.
7. Diskriminasi Harga
       Yaitu penetapan harga jual yang berbeda pada dua pasar atau lebih terhadap barang yang sama. Tujuannya untuk mengadakan pengawasan terhadap harga jual dan harga beli sehingga dapat diketahui elastisitas permintaan. Sebab dari diskriminasi harga adalah:
a. Sifat barang yang dijual memungkinkan adanya diskriminasi harga.
b. Barang tidak dapat dipindahkan ke pasar lain.
c. Sifat dan elastisitas permintaan berbeda di masing-masing pasar.
d. Produsen dapat mengeksploitasi sikap tidak rasional konsumen.
8. Dumping
       Yaitu kebijakan diskriminasi harga secara internasional yang dilakukan dengan menjual suatu komoditas di luar negeri dengan harga yang lebih murah dibandingkan yang dibayar konsumen di dalam negeri. Ada tiga macam dumping, yaitu:
aPersistent dumping, kecenderungan monopoli yang berkelanjutan dari suatu perusahaan di pasar domestik untuk memperoleh laba maksimum.
bPredatory dumping, tindakan untuk menjual barangnya di pasar internasional dengan harga yang lebih rendah untuk sementara dengan tujuan mengalahkan pesaingnya.
cSporadic dumping, menjual produknya di luar negeri dengan harga lebih murah secara sporadic karena adanya surplus produksi di dalam negeri.
Tujuan dumping adalah:
        Menguasai pasar luar negeri.
        Menghabiskan produk lama.


Contoh Soal Kebijakan Perdagangan Internasional

Apabila pemerintah berencana mengenakan tarif pada impor beras, maka tarif impor yang mungkin dikenakan pemerintah sebesar …
Tingginya permintaan atas mobil BMW membuat pemerintah memberlakukan kebijakan tarif atas impor mobil tersebut. Tarif yang mungkin dikenakan atas mobil tersebut sebesar ….
Adanya kelangkaan kedelai di pasar dalam negeri membuat pemerintah mengurangi tarif kedelai impor dari 5% menjadi 3% selama jangka waktu satu tahun. Hal ini berarti pemerintah melakukan kebijakan ….
Kebijakan perdagangan internasional yang dinilai lebih baik dibandingkan kebijakan lain adalah …
Pemerintah negara A akan memberikan tambahan modal kepada produsen yang berhasil meningkatkan produksinya sebesar 50% dari produksi sebelumnya. Kebijakan pemerintah ini disebut ….
Sebuah negara memiliki komoditas utama kerajinan rotan. Karena pasar luar negeri dinilai lebih baik daripada pasar dalam negeri, maka negara tersebut menjual komoditas tersebut dengan harga yang lebih rendah di pasar luar negeri. Ini berarti pemerintah negara tersebut memberlakukan kebijakan ….
Ketika suatu perusahaan menjual barang produksinya dengan harga yang lebih murah di luar negeri agar dapat mengalahkan para pesaingnya disebut ….
Berikut yang bukan merupakan sebab diskriminasi harga adalah ….
Kebijakan yang menjual produk di luar negeri lebih murah karena adanya surplus produksi di dalam negeri disebut ….
Tujuan kebijakan larangan ekspor adalah berikut ini, kecuali ….

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel