Contoh Soal Struktur Teks Cerita Pendek

Contoh Soal Struktur Teks Cerita PendekMenurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), cerita pendek (cerpen) adalah kisahan pendek (kurang dari 10.000 kata) yang memberikan kesan tunggal yang dominan dan memusatkan diri pada satu tokoh dalam satu situasi.
      Membaca kisah yang disuguhkan penulis dalam sebuah cerita pendek dapat menambah pengalaman hidup. Setiap cerpen memiliki tema, tokoh, latar, sudut pandang, alur, dan amanat yang membentuk struktur keseluruhan cerita. 
      Pada materi kali ini, kita akan mempelajari mengenai struktur teks cerita pendek.

Struktur Teks Cerita Pendek

Struktur teks cerita pendek terdiri dari orientasi, komplikasi, dan resolusi. 
Orientasi adalah awal sebuah cerita yang berisi pengenalan para tokoh dan latar.
Komplikasi adalah saat terjadinya sebuah masalah atau konflik yang dialami oleh tokoh utama dan bagaimana dia bereaksi terhadap konflik tersebut. Secara bertahap konflik akan meningkat (klimaks) hingga mencapai puncaknya.
Resolusi adalah suatu keadaan ketika sang tokoh mendapatkan ide untuk menyelesaikan masalahnya.
Analisis Struktur Teks Cerita Pendek
Bacalah cerpen di bawah ini!

Mari kita menganalisisnya untuk mengetahui struktur teksnya.

Orientasi
Aldi cemberut. Nasi di piringnya masih tersisa. Lauk Ibu pagi ini tidak enak. Bukan ayam goreng seperti permintaan Aldi. Ibu hanya buat tempe goreng dikasih tepung. Aldi tidak suka makanan itu.
      Susu di hadapan Aldi juga masih ada satu gelas utuh. Aldi tadi minum sedikit. Susunya bukan susu yang seperti Aldi pesan. Pagi ini, susunya susu kaleng yang rasanya terlalu manis dan tidak enak di mulut Aldi.
       “Kamu buang nasi lagi?” tanya Ibu.
      Aldi diam. Aldi melihat Ibu mengambil piring Aldi, lalu menaruh sisa nasi itu di atas loyang yang biasa dipakai untuk membuat kue.
      Loyang itu nanti akan Ibu bawa ke lantai atas. Di lantai atas, tidak ada atapnya. Itu tempat Ibu biasa menjemur pakaian. Kalau matahari bersinar cerah, nasi sisa itu akan cepat menjadi kering.
       “Masa setiap hari nasi kamu tidak habis?” Ibu menggelengkan kepalanya.
Aldi diam saja. Berdiri dari duduknya. Huh, Aldi, kan sudah bilang. Kalau sarapan, Aldi maunya makan ayam goreng, bukan tempe goreng, gerutu Aldi di dalam hati. “Aldi berangkat, Bu...,” Aldi mengeluarkan sepedanya.

**
      Apa orientasi yang bisa kamu simpulkan dari paragraf awal di atas? Tokoh Aldi adalah seorang pelajar yang selalu sarapan pagi sebelum berangkat ke sekolah. Beberapa hari ini, Aldi selalu menyisakan nasi di piringnya. Dia tidak menyukai menu yang disuguhkan. Ibu Aldi adalah perempuan yang sabar menghadapi kelakuan anak lelakinya. Ibu memanfaatkan nasi sisa dengan menjemurnya agar kering. 
      Latar tempat kejadian pada bagian orientasi adalah di rumah Aldi. Waktu di pagi hari saat sarapan.
Komplikasi
Di sekolah, aldi bercerita pada teman yang lain soal lauk makannya di pagi hari.
       “Kalau makan, aku juga suka sisa, kok... “ kata Dion setelah mendengar cerita Aldi.
       “Mamiku biasanya membuang sisa nasi ke tempat sampah,” Rina bicara sambil mengunyah es krimnya.
       “Iya, Bunda aku juga begitu. Buat apa dijemur?” tanya Rifka bingung.
      Itu dia. Aldi juga tidak tahu. Kenapa Ibu suka sekali menjemur nasi sisa? Kenapa tidak dibuang saja? Nasi yang sudah kering itu disebut nasi aking. Ibu pernah memberi tahu Aldi. “Memangnya bisa dijual?” tanya Rina. Aldi menggelengkan kepalanya. Ia juga tidak tahu.
      Aldi memang tidak pernah tahu nasi itu untuk apa. Namun, ketika Aldi meletakkan sepedanya setelah pulang sekolah, Aldi melihat Ibu menyerahkan nasi itu untuk Toto. Nasi kering itu dimasukkan ke kantong plastik bening. Toto dulu pernah jadi teman sekelas Aldi. Rumahnya di belakang sekolahan.
       “Kemarin ada pemulung yang lewat, terus Ibu tawari nasi aking itu. Tapi karena bawaannya sudah banyak, anaknya yang disuruh mengambil. Katanya buat ayam peliharaannya.”
      Aldi memandangi punggung Toto yang sudah pergi menjauh. Toto tadi tidak melihatnya. Ayam peliharaan Toto? Kening Aldi berkerut jadinya.
      Siang itu, Aldi jadi tidak bisa tidur karena memikirkan Toto. Aldi tahu di mana rumah Toto. Aldi tahu kalau rumah Toto itu terletak di pinggir kali. Di depan rumahnya hanya ada kali dan tidak ada kandang ayam.
      Aldi bangun dari rebahannya.
       “Mau ke mana?” Tanya Ibu ketika melihat Aldi mengeluarkan sepedanya.
       “Ke rumah teman, Bu. Sebentar saja. Boleh, ya?”
      Ibu mengangguk.
      Aldi penasaran dengan nasi aking itu. Aldi harus tahu.

**
Apakah pada bagian ini kamu merasakan ada masalah yang muncul dalam cerpen "Nasi Aking untuk Toto?" Aldi bercerita pada teman-temannya di sekolah bahwa dia tidak pernah menghabiskan sarapan pagi. Dan kebiasaan ibu menjemur nasi sisa untuk dijadikan nasi kering atau nasi aking. Masalah mulai memuncak ketika Aldi melihat ibu menyerahkan nasi aking untuk Toto yang pernah jadi teman sekelasnya. Aldi penasaran dengan kejadian tersebut. Dia pun menyelidiki langsung ke rumah Toto.
Resolusi 
Rumah Toto belum pindah. Masih di tempat yang sama. Aldi menaruh sepedanya agak jauh dari rumah itu. Aldi bisa pura-pura main ke rumah Toto atau pura-pura cari alamat rumah teman sekolahnya. Banyak teman sekolah Aldi, yang rumahnya di dekat rumah Toto.
      Aldi berjalan pelan. Hampir menuju rumah Toto. Lalu ...
       “Nasi kering yang tadi kamu dapat, dicuci dulu. Nanti Ibu masak buat makan kita.”
      Aldi terus mendengarkan.
       “Nasi itu bisa untuk makan kita sampai besok. Sampai Bapak punya uang buat beli beras.”
      Aldi tidak bergerak dari tempatnya berdiri.
      Ia melihat Toto ke luar membawa bungkusan nasi kering di dalam plastik yang tadi Ibu beri. Mata Aldi berkedip beberapa kali. Ia langsung berlari, mengambil sepedanya dan pulang.
       “Berapa harga beras satu liternya, Bu?” tanya Aldi pada Ibu. Di piring depannya ada tempe dan tahu goreng, juga sayur kangkung.
       “Buat apa?”
      Aldi menggeleng sambil tersenyum lalu makan dengan lahap tanpa tersisa.
      Ibu mengangkat jempolnya tinggi-tinggi.
       “Kalau beli beras, di mana, Bu?” tanya Aldi lagi. “Di warung depan bisa, kan?”
      Ibu mengangguk. “Kamu mau apa?”
      Aldi hanya meringis.
      Nanti Aldi akan buka celengannya, lalu beli dua atau tiga liter beras. Ia ingin memberikannya pada Toto.
      Di dalam hati, Aldi berjanji tidak akan menyisakan nasi lagi sehingga tidak ada nasi yang terbuang. Aldi juga berjanji, akan merahasiakan kejadian yang ia lihat di rumah Toto. Cukup ia yang tahu keadaan Toto....
 
**
Pada bagian akhir cerpen ini, kita merasakan konflik mencapai puncaknya. Aldi melihat langsung keadaan keluarga Toto yang hidup dalam kemiskinan. Bahkan, Aldi mendengar manfaat nasi aking yang dimasak ulang agar keluarga Toto dapat bertahan hidup. Aldi menjadi sedih. 
      Bagaimana Aldi menyelesaikan permasalahannya? Dia menyadari bahwa hidupnya lebih baik daripada Toto. Dia berjanji akan lebih menghargai masakan ibu, tidak akan pilih-pilih makanan, dan makan dengan lahap. Bahkan, dia berniat membantu Toto dengan hasil tabungannya, yaitu membeli beberapa liter beras untuk disumbangkan pada temannya itu.

Contoh Soal Struktur Teks Cerita Pendek

Namanya Dion Ramadion. Ia tetanggaku sejak aku lahir. Rumah kami hanya dibatasi sebuah tembok. Aku dan Dion bersekolah di tempat yang sama, bahkan di kelas yang sama.
Dion tidak punya saudara. Ayah ibunya bekerja di luar kota. Dion tinggal bersama kakak sepupunya yang masih kuliah. Ia sering sendirian di rumah. Kalau mau bermain, Dion pasti ke rumahku.
(Judul cerpen: "Dion". Penulis: Athi’ Suqya Rohmah. Dimuat dalam majalah Bobo tahun XLIII. Terbit pada 28 Januari 2016.)
Penggalan teks cerpen di atas termasuk ke dalam struktur ....
Kata ibu, Dion itu disleksia, yaitu kesulitan dalam membaca dan menulis. Ia sering terbalik menuliskan huruf yang hampir mirip bentuknya. Sudah tiga bulan ini, ibu membimbingnya belajar setiap hari.
Dion pun sering kesulitan ketika bermain denganku.
Pada suatu hari, Dion bertanya pada ibuku, “Tante, apakah aku bodoh?” Ibu tersenyum mendengarnya.
“Tidak ada anak bodoh. Dion, justru kamu ini istimewa,” kata ibu.
“Tapi, Andre dan Sultan bilang aku bodoh, Tante. Tulisanku jelek sekali. Aku juga tak bisa baca dengan benar,” ujar Dion dengan sedih.
Penggalan teks cerpen "Dion" di atas termasuk ke dalam struktur ....
Ya, Dion ini memang bikin iri. Ia pandai sekali bermain gitar. Kakak sepupunya yang mengajari sejak Dion berusia 3 tahun. Sebelum Dion mengenal huruf alphabet, dia sudah mengenal melodi. Hebat, bukan?
Begitulah, setiap hari sepulang sekolah, Dion ke rumahku untuk belajar membaca pada ibu. Ibu mengajarinya dengan berbagai cara yang sangat menyenangkan. Hari ini ibu membuatkan Dion gambar-gambar dan huruf-huruf yang lucu. Ah, beruntung sekali Dion diajari oleh ibuku. 
Penggalan teks cerpen "Dion" di atas termasuk ke dalam struktur ....
Cermati penggalan teks cerpen "Anak Ayam Kesayangan", karya Yatni Setianingsih berikut ini.
Bagian orientasi adalah ....
Kutipan yang merupakan bagian komplikasi dari cerpen "Anak Ayam Kesayangan" adalah ....
Kutipan yang merupakan bagian resolusi dari cerpen "Anak Ayam Kesayangan" adalah ....
  1. “Anu, Bu. Tadi, Tika juga cerita pada Lena tentang Rani,” Kata Tika sambil nyengir. Dalam hati Tika berjanji akan mencari tahu dulu apa yang terjadi, sebelum menceritakannya pada orang lain.
  2. Tika melihat ada seorang anak SD di dalam mobil patroli. Mata Tika terbelalak melihatnya. “Itu, Rani, sepupuku! Rani ditangkap Polisi,” seru Tika terkejut.
  3. “Pagi ini, Rani ikut perlombaan membaca puisi di kantor gubernur. Saat di tengah jalan kembali ke sekolah, motor Bu Dian, guru yang membawa Rani, mogok. Jadi, Rani diantar mobil polisi itu agar bisa cepat sampai di sekolah pada jam pulang sekolah.” Mulut Tika membulat dan berseru O dengan panjang sambil mengangguk-angguk geli sendiri.
(Judul cerpen: "Rani Ditangkap Polisi". Penulis: Hairi Yanti. Dimuat dalam majalah Bobo tahun XLIII. Terbit pada 28 Januari 2016.)

Urutan yang tepat dalam penggalan teks cerpen di atas agar menjadi struktur teks orientasi, komplikasi, dan resolusi adalah ....
“Anak-anak, PR pelajaran untuk minggu depan adalah tentang entrepreneur. Bapak akan ajak kalian berimajinasi untuk punya usaha sendiri. Keren, kan?”
“Usaha apa, Pak?” Bambang mengangkat tangan dan bertanya pada Pak Didik. Pak Didik adalah wali kelas empat yang menyenangkan dan kreatif. Ia selalu membuat pelajaran menjadi seru dan berkesan.
Latar tempat terjadinya peristiwa pada cerpen "Bakmi Ukuran Baju" karya Stella Olivia adalah ....
Ada lomba balap mobil mainan RC di sekolah Andi bulan depan. Hadiahnya wisata ke Taman Safari.
Teman-teman sudah menyiapkan jagoan mereka. Suha punya mobil warna biru buatan Cina. Ergi punya truk hitam yang gagah. Fadel punya sedan warna merah. Andi punya truk kayu dari Kak Agas, tanpa cat dan tanpa remote.
“Gimana kamu bisa ikut, Andi? Mobilmu, kan baru bisa jalan kalau didorong. Ha ha ha ....” ledek Suha.
Iya juga, ya. Andi berpikir, bagaimana agar mobilnya bisa jalan sendiri, dapat ikut lomba, dan menang. Ah! Dia ingat pamannya yang penjual mainan mobil RC. Andi akan minta bantuannya.
("Andi dan Mobil Kayunya"
Penulis: Athi’ Suqya Rohmah. Dimuat dalam majalah Bobo tahun XLIII. 
Terbit pada 4 Februari 2016.)
Karakter tokoh Suha dalam cerpen di atas adalah ....
Hari perlombaan pun tiba. Sirkuit balap dibuat di lapangan basket serta mengitari jalan di depan kelas. Perlombaan ini akan sangat ramai karena disaksikan banyak warga sekolah. Semua peserta tampak sangat bersemangat. Andi telah siap dengan truk kayunya. Ergi, Suha dan Fadel datang menghampiri. 
(Judul: "Andi dan Mobil Kayunya". Penulis: Athi’ Suqya Rohmah.)
Latar tempat pada cerpen di atas adalah ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel