Contoh Soal Latar Pendukung Drama

Contoh Soal Latar Pendukung DramaSebagai sebuah karya sastra, drama memiliki unsur-unsur pembangun, baik dari dalam (intrinsik) maupun dari luar (ekstrinsik). Unsur intrinsik drama di antaranya adalah sebagai berikut.
1. Tema, yaitu ide dasar cerita drama;
2. Amanat, yaitu pesan moral yang hendak disampaikan melalui drama;
3. Alur atau plot, yaitu rangkaian peristiwa yang diceritakan dalam drama;
4. Tokoh, yaitu pelaku cerita dalam drama;
5. Penokohan, yaitu cara pengarang menggambarkan watak masing-masing pelaku dalam drama,
6. Latar, yaitu keterangan tempat, waktu, atau suasana yang mendasari terjadinya peristiwa dalam drama,
7. Dialog, yaitu percakapan antartokoh dalam drama,
8. Petunjuk laku, yaitu keterangan yang menjelaskan gerak, suasana, peristiwa, dan aspek lain yang mendukung dialog dalam drama.

Latar Pendukung Drama

Salah satu unsur instrinsik drama adalah latar atau setting. Latar adalah keterangan tempat, waktu, dan suasana yang mendasari terjadinya peristiwa dalam drama. Sesuai definisinya, latar terdiri atas latar tempat, latar waktu, dan latar suasana. Berikut penjelasannya.
1. Latar tempat, yaitu tempat terjadinya peristiwa dalam sebuah drama.
2. Latar waktu, yaitu waktu terjadinya peristiwa dalam sebuah drama.
3. Latar suasana, yaitu gambaran suasana yang ditampilkan setiap peristiwa dalam drama.

Contoh Latar Pendukung Drama

Perhatikan drama berikut!
Ayudia : Jadi, siapa yang akan bertanggung jawab buat acara nanti?
Tara : Seharusnya, ketua. Tapi ya, kalian tau lah, ketuanya sekarang ….
Doni : Sudah! Jangan diteruskan. Kita tau organisasi kita, OSIS ini sedang terkena masalah. Jangan memperkeruh suasana.
Tara : Apa maksudmu memperkeruh suasana? Aku hanya bilang apa adanya, kalau ketua OSIS kita terkena skorsing selama dua minggu. Benar kan?
Doni : Tapi caramu bicara seperti meledek. 
Ayudia : Sudah, sudah! Kenapa kita yang terpancing emosi. Kita sebagai anggota jangan malah saling bertengkar. Kita dukung ketua kita. Sementara ketua tidak masuk sekolah, kita semua yang bertanggung jawab buat acara nanti. 
Tara : Ya sudahlah, ini sudah hampir Magrib. Sekolah juga sudah sepi, kita sebaiknya cepat-cepat pulang.
Doni : Agenda rapat kita masih banyak, sebaiknya selesaikan dulu masalah kita agar tidak berlarut-larut.
Resti : Saranku, lebih baik kita cepat pulang saja. Aku gak mau kita malah bertengkar dalam rapat ini. Lebih baik kita saling introspeksi diri, berpikir dingin dan jernih. Kita cari tempat lain yang lebih nyaman untuk rapat, di taman atau kafe. Ruang OSIS yang sumpek ini hanya membuat kepala panas saja.
Berdasarkan penggalan drama di atas, latar yang terdapat drama tersebut adalah sebagai berikut.
1. Latar tempat
Dalam drama tersebut, latar tempat yang digunakan adalah ruang OSIS di sekolah. Hal tersebut dapat diketahui pada dialog ke-7 (Tara) dan ke-9 (Resti).
2. Latar waktu
Latar waktu dalam drama tersebut adalah sore hari menjelang Magrib. Hal tersebut sebagaimana disebutkan oleh tokoh Tara (dialog ke-7).
latar berrds,
3. Latar suasana
Latar suasana yang tergambar dalam drama tersebut adalah sebuah rapat OSIS yang menegangkan karena beberapa anggotanya (Tara dan Doni) terlibat pertengkaran.

Contoh Soal Latar Pendukung Drama

Perhatikan penggalan drama berikut ini!

Yudis : Sudah dua hari ini, saya sulit buang air besar. Perut serasa melilit. Badan jadinya lemas sekali.
Dokter : Apa yang kamu makan dalam dua hari ini?
Yudis : Hmmm … saya makan udang goreng bumbu rica-rica kemarin di restoran hidangan laut. Apa karena terlalu pedas, ya, Dok?
Dokter : Itu hanya radang biasa, sebaiknya besok-besok makanan pedasnya dikurangi. Silakan dibawa resepnya ke apotek untuk mengambil obat.
Latar tempat dalam penggalan drama tersebut adalah ….
Jeane : Ayo, kita bergegas pulang, Drew! Ratu pasti sudah mencari kita.
Andrew : Tenang, Jeane. Ratu sedang pergi ke Tanacotta sejak pagi dan kita bisa bebas bermain di sini.
Jeane : Tapi, Ratu akan pulang saat matahari tenggelam. Lihat, kini langit sudah berwarna jingga dan senja sudah tampak. Pasti tak lama lagi, Ratu akan pulang.
Andrew : Baiklah. Jangan lupa, nanti malam kita harus berlatih menulis puisi hingga larut agar Ratu semakin percaya pada kita.
Latar waktu dalam drama tersebut adalah ….
Yuni : Jadi, gimana, Nes?
Agnes : Entahlah, Yun. Aku gak bisa berpikir sekarang.
Yuni : Duh, gimana ya, kalau ibu kamu segera pulang?
Agnes : Cari ide dong, Yun. Jangan cuma mengeluh, aku bingung nih.
Yuni : Duh, kenapa juga tadi kita main-main pakai komputer kerja ibumu.
Agnes : Sudah menyesal gak ada gunanya. Sekarang kita pikirkan caranya agar ibu tidak tahu kalau komputernya rusak gara-gara kita.
Latar suasana dalam penggalan drama tersebut adalah ….
Gugun : Sudah hampir satu jam, lebih baik kita berangkat!
Yunus : Tunggulah beberapa menit lagi.
Helmi : Tapi kita terlalu lama menunggu. Gak apa-apalah, biar nanti Yuda menyusul.
Yunus : Tapi, kan, Yuda juga teman kita. Jangan egois dong!
Gugun : (dengan nada meninggi) Hei, siapa yang egois? Kita sudah lama menunggu di pinggir jalan dari tadi, siapa yang salah kalau ditinggalkan?
Helmi : Iya, kamu yang egois. Demi teman yang gak bisa menghargai waktu, gak memikirkan kaki kita yang sudah pegal.
Latar yang muncul dalam penggalan drama tersebut adalah ….
Ardi : Saya ikut berduka cita atas kepergian Radit, Om, Tante.
Hendrik : Iya, terima kasih, Ardi. Mohon doanya agar Radit bisa tenang di sana.
Ardi : Baik, om. Saya akan selalu doakan sahabat terbaik saya.
Martina : (terisak) Terima kasih, Ardi. Jangan sungkan untuk main ke rumah Tante ya meski Radit sudah tidak ada.
Ardi : Baik, Tante. Saya sudah anggap Om dan Tante seperti keluarga sendiri, kok.
Latar suasana yang tergambar pada penggalan drama di atas adalah ….
(1) Yosi : Minggu lalu kamu jalan-jalan ke luar negeri ya?
(2) Hendri : Siapa bilang? Cuma jalan-jalan di Jakarta, kok.
(3) Yosi : Ohhh, saya kira benar kata orang kalau kamu ke Malaysia.
(4) Hendri : Wah, jauh itu. Eh, sudah jam istirahat nih, ayo ke kantin!
(5) Yosi : Boleh, boleh. Tapi antar dulu ke perpustakaan, ya!
Penggambaran latar waktu dalam penggalan drama di atas terdapat pada kalimat ….
{}(1) Balapati : Ibu, kapan ayah pulang?
(2) Mayang : Tenang, Sayangku, ayah pasti dalam perjalanan pulang sekarang.
(3) Balapati : Tapi hari sudah sangat gelap. Suara binatang rimba mulai terdengar dari mana-mana.
(4) Mayang : Tenanglah, Nak. Kita doakan semoga ayah segera pulang.
(5) Balapati : (memeluk ibu dengan erat sambil terisak) Iya, Bu.
Suasana menakutkan dalam penggalan drama di atas ditunjukkan pada kalimat ….
Sidarta : Ayo, kita berburu pagi ini!
Arimbi : Tidak, hari ini adalah hari larangan.
Sidarta : Ayolah, tidak akan ada yang tahu kita pergi hari ini.
Arimbi : Tidak, Sidarta. 
Sidarta : Baiklah, jika kamu tidak ikut, aku akan tetap pergi.
Latar yang tidak tampak pada penggalan drama tersebut adalah ….
Arista : Lin, semua anak sudah membayar patungan untuk karyawisata minggu depan. Tinggal kamu nih yang belum.
Lina : Iya, aku tahu. Kamu gak perlu tagih-tagih terus juga, Ris. Aku pasti bayar kok.
Arista : Iya, tapi kapan? Bukannya gak percaya kamu gak akan bayar, cuma uangnya buat persiapan sebelum acara, Lin.
Lina : Masa uang sebanyak itu belum cukup untuk persiapan, Ris? Tenang aja, aku pasti bayar.
Arista : Terserah kamu aja, Lin. Susah ya bicara sama kamu.
Latar yang tampak pada penggalan drama di atas adalah ….
Graha : Ayo, kalian dulu yang masuk ruangan kepala sekolah!
Diman : Enggak, ah, kamu dulu. Kamu yang lebih dulu dipanggil.
Restu : Kita sama-sama saja, jangan ada yang lebih dulu masuk.
Helmi : Siapa sajalah, ini sudah hampir jam pulang sekolah.
Ari    : Baiklah, aku saja kalau begitu!
Latar waktu dalam penggalan drama tersebut diungkapkan tokoh ….

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel