Contoh Soal Suku Bangsa di Pulau Bali dan Nusa Tenggara
Contoh Soal Suku Bangsa di Pulau Bali dan Nusa Tenggara - Jika kita mengamati kelompok-kelompok masyarakat yang ada Indonesia, akan ditemukan banyak sekali perbedaan budaya di setiap daerah. Inilah salah satu ciri suku bangsa. Setelah mempelajari bahasan ini, kalian akan mengetahui mengenai suku bangsa di Pulau Bali dan Nusa Tenggara.
1. SUKU BANGSA DI PULAU BALI
Dahulu kala terdapat sebuah kerajaan yang menguasai seluruh Pulau Bali dan mengembangkan kebudayaan Hindu yang melekat sampai saat ini. Masyarakat Bali secara garis besar mempunyai budaya, adat istiadat, serta tradisi budaya yang diwariskan secara turun-temurun dari satu generasi kepada generasi selanjutnya. Pulau dengan segala keindahannya yang sering disebut Pulau Dewata atau Pulau Seribu Pura ini berlokasi di timur Pulau Jawa. Sebagian besar yang tinggal di Pulau Bali merupakan Suku Bali, namun suku Bali tersebar pula di seluruh Indonesia.
Sejumlah suku bangsa di Pulau Bali, yakni:
• Suku Bali Aga
Suku Bali Aga ialah salah satu subsuku bangsa Bali yang menganggap mereka sebagai penduduk Bali yang asli. Bali Aga dijuluki sebagai Bali pegunungan yang mana sejumlah suku Bali Aga ini berada di Desa Trunyan. Istilah Bali Aga dianggap memberikan makna orang gunung yang bodoh, karena mereka berada di daerah pegunungan yang masih kawasan pedalaman dan belum terjamah oleh teknologi.
Penduduk asli Bali dikatakan sudah datang ke Pulau Bali sebelum gelombang migrasi Hindu-Jawa dari Desa Bedulu. Para wisatawan yang akan mengunjungi desa-desa tertentu juga harus berhati-hati dengan faktor geografis yang ada. Saat berkunjung pun, kita harus menghargai adat-istiadat setempat serta mengamati ritual-ritual seperti proses pengawetan kehidupan yang mereka miliki. Bagi Suku Bali Aga, terdapat festival tiga hari yang disebut Udaba Sambah, diadakan selama bulan Juni atau Juli.
Penduduk Bali Aga memakai dialek Bahasa Bali mereka sendiri. Bahasanya juga berbeda antara satu desa dengan desa lainnya, seperti yang dipakai penduduk Desa Trunyan berbeda dengan Desa Tenganan.
• Suku Bali Majapahit
Selain suku Aga di Bali, ada juga suku yang bernama Bali Majapahit. Suku ini berasal dari pendatang Jawa yang sebagian besar tinggal di Pulau Bali khususnya berada di dataran rendah. Masyarakat suku Bali Majapahit berasal dari masyarakat Jawa pada Kerajaan Majapahit yang mempunyai agama Hindu. Suku Bali ini juga menjadi salah satu pengaruh dari sejarah suku Bali. Mata pencaharian suku ini yaitu bercocok tanam di sawah.
Ikatan solidaritas antara sesama anggota satu subak (satu sumber air yang sama) terlihat saat rapat subak atau pada saat upacara keagamaan khusus.
Ada juga ikatan dadia, dimana suatu dadia umumnya menempati suatu kawasan rumah yang dibangun dengan tembok sekitar 2 meter, dilengkapi sebuah pintu masuk yang dihiasi gapura serta anak tangga. Di dalamnya ada sebuah kuil tempat pemujaan keluarga. Ikatan lain didasarkan atas ikatan keagamaan orang Bali, yaitu Hindu. Ada juga ikatan berdasarkan aktivitas, mata pencaharian, dan antara warga kasta.
Ternyata, orang Bali itu masih keturunan orang Majapahit. Dulu ketika Majapahit runtuh orang-orang yang tetap berpegang agama Hindu mengungsi ke Bali dan terus punya keturunan sampai saat ini.
• Suku Bali Aga
Suku Bali Aga ialah salah satu subsuku bangsa Bali yang menganggap mereka sebagai penduduk Bali yang asli. Bali Aga dijuluki sebagai Bali pegunungan yang mana sejumlah suku Bali Aga ini berada di Desa Trunyan. Istilah Bali Aga dianggap memberikan makna orang gunung yang bodoh, karena mereka berada di daerah pegunungan yang masih kawasan pedalaman dan belum terjamah oleh teknologi.
Penduduk asli Bali dikatakan sudah datang ke Pulau Bali sebelum gelombang migrasi Hindu-Jawa dari Desa Bedulu. Para wisatawan yang akan mengunjungi desa-desa tertentu juga harus berhati-hati dengan faktor geografis yang ada. Saat berkunjung pun, kita harus menghargai adat-istiadat setempat serta mengamati ritual-ritual seperti proses pengawetan kehidupan yang mereka miliki. Bagi Suku Bali Aga, terdapat festival tiga hari yang disebut Udaba Sambah, diadakan selama bulan Juni atau Juli.
Penduduk Bali Aga memakai dialek Bahasa Bali mereka sendiri. Bahasanya juga berbeda antara satu desa dengan desa lainnya, seperti yang dipakai penduduk Desa Trunyan berbeda dengan Desa Tenganan.
• Suku Bali Majapahit
Selain suku Aga di Bali, ada juga suku yang bernama Bali Majapahit. Suku ini berasal dari pendatang Jawa yang sebagian besar tinggal di Pulau Bali khususnya berada di dataran rendah. Masyarakat suku Bali Majapahit berasal dari masyarakat Jawa pada Kerajaan Majapahit yang mempunyai agama Hindu. Suku Bali ini juga menjadi salah satu pengaruh dari sejarah suku Bali. Mata pencaharian suku ini yaitu bercocok tanam di sawah.
Ikatan solidaritas antara sesama anggota satu subak (satu sumber air yang sama) terlihat saat rapat subak atau pada saat upacara keagamaan khusus.
Ada juga ikatan dadia, dimana suatu dadia umumnya menempati suatu kawasan rumah yang dibangun dengan tembok sekitar 2 meter, dilengkapi sebuah pintu masuk yang dihiasi gapura serta anak tangga. Di dalamnya ada sebuah kuil tempat pemujaan keluarga. Ikatan lain didasarkan atas ikatan keagamaan orang Bali, yaitu Hindu. Ada juga ikatan berdasarkan aktivitas, mata pencaharian, dan antara warga kasta.
Ternyata, orang Bali itu masih keturunan orang Majapahit. Dulu ketika Majapahit runtuh orang-orang yang tetap berpegang agama Hindu mengungsi ke Bali dan terus punya keturunan sampai saat ini.
2. SUKU BANGSA DI NUSA TENGGARA
Beberapa suku bangsa di Nusa Tenggara, misalnya:
• Suku Lomblen
Suku bangsa Lomblen mendiami daratan Pulau Lomblen yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Pantar
Suku bangsa Pantar berdiam di Pulau Pantar. Daerah tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Riung
Orang Riung berdiam di Pulau Flores bagian tengah, yaitu di sebelah utara wilayah orang Ngada di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Sikka
Suku bangsa Sikka berdiam di daerah antara Lio dan Larantuka, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Sikka. Daerah tersebut berada di daratan Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Solor
Suku bangsa Solor disebut juga orang Holo, Solot, atau Ata Kiwan. Mereka mendiami daratan Pulau Solor yang terletak di sebelah selatan Pulau Adonara, di sebelah timur Pulau Flores. Daerah itu termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Sawu
Orang Sawu atau Sabu atau Savu mendiami Pulau Sawu dan Pulau Raijua di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu di Kecamatan Sawu Timur dan Sawu Barat.
• Suku Sumba
Nama suku bangsa ini mungkin berasal dari kata humba yang berarti "asli". Mereka menyebut diri sebagai Tau Humba atau penduduk asli yang mendiami Pulau Sumba. Wilayah mereka sekarang meliputi Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Timur.
• Suku Sasak
Orang Sasak mendiami Pulau Lombok di deretan pulau-pulau Nusa Tenggara (Sunda Kecil). Jumlah populasinya sekitar 1,8 juta jiwa.
• Suku Lomblen
Suku bangsa Lomblen mendiami daratan Pulau Lomblen yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Pantar
Suku bangsa Pantar berdiam di Pulau Pantar. Daerah tersebut termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Tengah, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Riung
Orang Riung berdiam di Pulau Flores bagian tengah, yaitu di sebelah utara wilayah orang Ngada di Kabupaten Ngada, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Sikka
Suku bangsa Sikka berdiam di daerah antara Lio dan Larantuka, yang termasuk dalam wilayah Kabupaten Sikka. Daerah tersebut berada di daratan Pulau Flores, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Solor
Suku bangsa Solor disebut juga orang Holo, Solot, atau Ata Kiwan. Mereka mendiami daratan Pulau Solor yang terletak di sebelah selatan Pulau Adonara, di sebelah timur Pulau Flores. Daerah itu termasuk dalam wilayah Kabupaten Flores Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur.
• Suku Sawu
Orang Sawu atau Sabu atau Savu mendiami Pulau Sawu dan Pulau Raijua di Provinsi Nusa Tenggara Timur, yaitu di Kecamatan Sawu Timur dan Sawu Barat.
• Suku Sumba
Nama suku bangsa ini mungkin berasal dari kata humba yang berarti "asli". Mereka menyebut diri sebagai Tau Humba atau penduduk asli yang mendiami Pulau Sumba. Wilayah mereka sekarang meliputi Kabupaten Sumba Barat dan Sumba Timur.
• Suku Sasak
Orang Sasak mendiami Pulau Lombok di deretan pulau-pulau Nusa Tenggara (Sunda Kecil). Jumlah populasinya sekitar 1,8 juta jiwa.
S1
Pilihan Tunggal
Bali Aga dijuluki sebagai Bali ....
S2
Pilihan Tunggal
Festival Udaba Sambah diadakan selama bulan ....
S3
Pilihan Tunggal
Masyarakat suku Bali Majapahit berasal dari masyarakat Jawa pada Kerajaan ….
S4
Pilihan Tunggal
Suku bangsa Lomblen mendiami daratan Pulau Lomblen di Provinsi ....
S5
Pilihan Tunggal
Suku bangsa Solor disebut juga berikut, kecuali ....
S6
Pilihan Tunggal
Ideologi yang mensyaratkan homogenitas dalam suatu masyarakat, disebut ....
S7
Pilihan Tunggal
Etnis atau suku bangsa di Indonesia memiliki keragaman budaya dan bahasa. Tetapi, secara fisik, tidak tampak adanya perbedaan yang mencolok sebab ....
S8
Pilihan Tunggal
Bangunan asli Indonesia pada umumnya merupakan ....
S9
Pilihan Tunggal
Selain dengan ciri panggung, rumah Indonesia merupakan rumah ....
S10
Pilihan Tunggal
Pengaruh kebudayaan Barat mulai memasuki masyarakat Indonesia melalui kedatangan ....