Contoh Soal Perkembangan Bentuk Permukaan Bumi
Contoh Soal Perkembangan Bentuk Permukaan Bumi - Bumi yang kita tinggali ini memiliki proses perkembangan yang panjang hingga seperti keadaan yang kita lihat saat ini. Berbagai teori dikemukakan oleh para ahli untuk mendeskripsikan proses perkembangan bentuk muka bumi.
Ada sejumlah teori yang menjelaskan mengenai perkembangan bentuk permukaan bumi. Teori-teori tersebut dapat diuraikan sebagai berikut.
A. Teori Kontraksi
Menurut Teori Kontraksi, bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama, dimana massa yang sangat panas bertemu dengan udara dingin sehingga membuatnya mengerut. Penyusun yang berbeda-beda menyebabkan pengerutan tidak sama antara tempat satu dengan tempat yang lain. Inilah salah satu penyebab mengapa daerah satu dengan lainnya berbeda bentuk. Teori kontraksi dikemukakan oleh James Dana dan Elie de Baumant. Mereka menganalogikan bumi dengan buah apel, yang apabila bagian dalamnya mengering, maka kulitnya akan mengerut.
Asumsi teori kontraksi banyak dikritik, karena tidak mungkin penurunan suhu (pembentukan pegunungan dan lembah) berlangsung sangat drastis. Padahal kenyataannya, di dalam bumi masih terdapat unsur pijar dan lapisan bumi yang terus mengalami pergerakan.
Asumsi teori kontraksi banyak dikritik, karena tidak mungkin penurunan suhu (pembentukan pegunungan dan lembah) berlangsung sangat drastis. Padahal kenyataannya, di dalam bumi masih terdapat unsur pijar dan lapisan bumi yang terus mengalami pergerakan.
B. Teori Laurasia-Gondwana
Muka bumi selalu mengalami perubahan atau perkembangan. Perubahan dimaksud terus berlangsung hingga kini, ditunjukkan dengan adanya pergerakan/pergeseran daratan (benua). Jika dilihat pada sejarah masa lalu, sebenarnya benua-benua di permukaan bumi ini pernah berkumpul serta menyatu, menjadi dua benua besar (supercontinent) yang oleh Edward Suess diberi nama Laurasia (di bagian utara) dan Gondwana Land (di bagian selatan). Adapun lautan besarnya bernama Tethis.
Benua besar tersebut dalam perkembangannya kemudian pecah dan memisah saling menjauh, sesuai arah pergerakannya masing-masing. Pada akhirnya, terbentuk kondisi yang ada pada saat ini, yaitu adanya Benua Amerika (Utara dan Selatan), Eropa, Asia, Afrika, dan Australia. Proses pergeseran benua akan terus berlangsung hingga seterusnya.
Benua besar tersebut dalam perkembangannya kemudian pecah dan memisah saling menjauh, sesuai arah pergerakannya masing-masing. Pada akhirnya, terbentuk kondisi yang ada pada saat ini, yaitu adanya Benua Amerika (Utara dan Selatan), Eropa, Asia, Afrika, dan Australia. Proses pergeseran benua akan terus berlangsung hingga seterusnya.
C. Teori Apung Benua
Pada tahun 1912, Alfred Wegener seorang ahli meteorologi Jerman mengemukakan konsep pengapungan benua (continental drift) dalam karya berjudul The Origin of Continents and Oceans. Hipotesa utamanya ialah adanya satu benua besar (super continent) yang disebut Pangaea (artinya semua daratan) yang dikelilingi oleh Panthalassa (semua lautan). Selanjutnya, sekitar 200 juta tahun yang lalu, Pangaea pecah menjadi benua-benua yang lebih kecil, kemudian bergerak menuju ke tempatnya seperti yang dijumpai saat ini.
D. Teori Lempeng Tektonik
Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (plate boundary), yaitu daerah dimana aktivitas geologis umumnya terjadi, seperti gempa bumi serta pembentukan kenampakan topografis seperti gunung, gunung berapi, dan palung samudera. Kebanyakan gunung berapi yang aktif di dunia berada di atas batas lempeng, seperti Cincin Api Pasifik (Pacific Ring of Fire) di Lempeng Pasifik yang paling aktif dan dikenal luas. Lempeng tektonik bisa merupakan kerak benua atau samudera, tetapi biasanya satu lempeng terdiri atas keduanya. Misalnya, Lempeng Afrika mencakup benua itu sendiri dan sebagian dasar Samudera Atlantik dan Hindia.
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) atau pun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen.
3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, dimana potongan lempeng yang terhujam banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur Pulau Jepang (Japanese Island arc).
Ada tiga jenis batas lempeng yang berbeda dari cara lempengan tersebut bergerak relatif terhadap satu sama lain. Tiga jenis ini masing-masing berhubungan dengan fenomena yang berbeda di permukaan. Tiga jenis batas lempeng tersebut adalah:
1. Batas transform (transform boundaries) terjadi jika lempeng bergerak dan mengalami gesekan satu sama lain secara menyamping di sepanjang sesar transform (transform fault). Gerakan relatif kedua lempeng bisa sinistral (ke kiri di sisi yang berlawanan dengan pengamat) atau pun dekstral (ke kanan di sisi yang berlawanan dengan pengamat). Contoh sesar jenis ini adalah Sesar San Andreas di California.
2. Batas divergen/konstruktif (divergent/constructive boundaries) terjadi ketika dua lempeng bergerak menjauh satu sama lain. Mid-oceanic ridge dan zona retakan (rifting) yang aktif adalah contoh batas divergen.
3. Batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) terjadi jika dua lempeng bergesekan mendekati satu sama lain sehingga membentuk zona subduksi jika salah satu lempeng bergerak di bawah yang lain, atau tabrakan benua (continental collision) jika kedua lempeng mengandung kerak benua. Palung laut yang dalam biasanya berada di zona subduksi, dimana potongan lempeng yang terhujam banyak bersifat hidrat (mengandung air), sehingga kandungan air ini dilepaskan saat pemanasan terjadi bercampur dengan mantel dan menyebabkan pencairan sehingga menyebabkan aktivitas vulkanik. Contoh kasus ini dapat kita lihat di Pegunungan Andes di Amerika Selatan dan busur Pulau Jepang (Japanese Island arc).
Lempeng-lempeng tektonik utama, yaitu:
● Lempeng Afrika, meliputi Afrika.
● Lempeng Antartika, meliputi Antartika.
● Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu).
● Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa.
● Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut.
● Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan.
● Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik.
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
● Lempeng Afrika, meliputi Afrika.
● Lempeng Antartika, meliputi Antartika.
● Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu).
● Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa.
● Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut.
● Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan.
● Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik.
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
S1
Bumi telah mengalami pendinginan dalam jangka waktu yang sangat lama, dimana massa yang sangat panas bertemu dengan udara dingin sehingga membuatnya mengerut. Ini adalah asumsi dari ….
S2
Teori Kontraksi dikemukakan oleh ….
S3
Benua-benua di permukaan bumi ini pernah berkumpul serta menyatu, menjadi dua benua besar (supercontinent) yang oleh Edward Suess diberi nama Laurasia (di bagian utara) dan Gondwana Land (di bagian selatan). Ini adalah asumsi dari ….
S4
Karya yang memuat Teori Apungan Benua berjudul ….
S5
Panthalassa adalah istilah untuk ….
S6
Dua lempeng akan bertemu di sepanjang batas lempeng (plate boundary), yaitu daerah dimana aktivitas geologis umumnya terjadi, seperti ….
S7
Contoh batas transform (transform boundaries) ialah ….
S8
Perhatikan hal berikut!
1. Pegunungan Andes
2. Busur Pulau Jepang
3. Sesar San Andreas
4. Mid-oceanic ridge
Contoh batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) ialah ….
1. Pegunungan Andes
2. Busur Pulau Jepang
3. Sesar San Andreas
4. Mid-oceanic ridge
Contoh batas konvergen/destruktif (convergent/destructive boundaries) ialah ….
S9
Berikut adalah lempeng tektonik utama, kecuali ….
S10
Contoh lempeng tektonik kecil adalah ….