Contoh Soal Siklus Air
Contoh Soal Siklus Air - Air yang di bumi berjumlah 1,3 sampai 1,4 milyar km3. Dari jumlah tersebut, 97,5% berupa air laut dan 2,5% berupa air tawar. Air tawar sejumlah 2,5% ini, teralokasi di antaranya 75% berupa es dan salju, 24% berupa air permukaan, yaitu air sungai dan air danau, sementara 0,3% berupa air tanah, dan sisanya berbentuk uap air di udara.
Air di bumi mengalami pergerakan atau perpindahan dari tempat yang satu ke tempat lainnya dan dari wujud yang satu ke wujud lain. Hal ini dikenal dengan istilah ‘siklus air’ atau ‘siklus hidrologi’. Siklus ini terjadi secara berkesinambungan/kontinu. Siklus air merupakan suatu sistem yang dinamis dan tertutup, di dalamnya terdapat proses presipitasi, evaporasi, transpirasi, evapotranspirasi, kondensasi, intersepsi, infiltrasi, perkolasi, simpanan air tanah, aliran air permukaan, aliran air bawah tanah, serta aliran sungai.
Komponen-komponen dalam siklus hidrologi ialah :
1) Presipitasi (hujan)
Presipitasi merupakan istilah umum untuk semua hasil kondensasi uap air yang terkandung di atmosfer. Uap air selalu berada di atmosfer meskipun udara tidak berawan. Presipitasi terjadi bila ada pendinginan udara sehingga menyebabkan terjadinya kondensasi.
1) Presipitasi (hujan)
Presipitasi merupakan istilah umum untuk semua hasil kondensasi uap air yang terkandung di atmosfer. Uap air selalu berada di atmosfer meskipun udara tidak berawan. Presipitasi terjadi bila ada pendinginan udara sehingga menyebabkan terjadinya kondensasi.
Faktor utama yang menyebabkan terjadinya presipitasi adalah massa uap air dan inti-inti kondensasi, seperti partikel-partikel debu, kristal, dan garam. Menurut arah gerakannya, presipitasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu presipitasi vertikal (misalnya hujan gerimis, hujan, hujan musim dingin, campuran hujan dan salju, salju, serta hujan batu es) dan presipitasi horizontal (misalnya kabut dan embun).
2) Evaporasi, transpirasi, dan evapotranspirasi
Evaporasi adalah proses perubahan molekul air dalam bentuk zat cair ke dalam bentuk gas. Istilah evaporasi digunakan untuk proses penguapan yang terjadi di permukaan air. Transpirasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada vegetasi/tanaman, sedangkan evapotranspirasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada permukaan air dan vegetasi secara bersama-sama.
Evaporasi adalah proses perubahan molekul air dalam bentuk zat cair ke dalam bentuk gas. Istilah evaporasi digunakan untuk proses penguapan yang terjadi di permukaan air. Transpirasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada vegetasi/tanaman, sedangkan evapotranspirasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada permukaan air dan vegetasi secara bersama-sama.
Faktor-faktor yang mempengaruhi evaporasi-evapotranspirasi, yaitu :
• Perbedaan suhu udara,
• Perbedaan tekanan udara,
• Kelembaban udara,
• Kecepatan angin,
• Sinar matahari, dan
• Jenis vegetasi.
Alat untuk mengukur evaporasi, antara lain, evaporimeter, panevaporasi, atmometer, lysimeter, dan phytometer.
• Perbedaan suhu udara,
• Perbedaan tekanan udara,
• Kelembaban udara,
• Kecepatan angin,
• Sinar matahari, dan
• Jenis vegetasi.
Alat untuk mengukur evaporasi, antara lain, evaporimeter, panevaporasi, atmometer, lysimeter, dan phytometer.
3) Intersepsi
Intersepsi adalah proses terserapnya air hujan oleh tajuk-tajuk tanaman seperti daun, dahan, dan batang. Atau, secara umum, merupakan bagian dari hujan yang tertahan oleh vegetasi. Faktor-faktor yang memengaruhi intersepsi, antara lain :
• Tipe vegetasi,
• Kondisi/umur vegetasi,
• Intensitas hujan,
• Lokasi, dan
• Luas tajuk penutup vegetasi atau kerapatan.
Hasil intersepsi yang terjadi pada pada musim tanam dapat mencapai kira-kira 10-20%, sedangkan intersepsi pada hutan lebat dapat mencapai 25%.
Intersepsi adalah proses terserapnya air hujan oleh tajuk-tajuk tanaman seperti daun, dahan, dan batang. Atau, secara umum, merupakan bagian dari hujan yang tertahan oleh vegetasi. Faktor-faktor yang memengaruhi intersepsi, antara lain :
• Tipe vegetasi,
• Kondisi/umur vegetasi,
• Intensitas hujan,
• Lokasi, dan
• Luas tajuk penutup vegetasi atau kerapatan.
Hasil intersepsi yang terjadi pada pada musim tanam dapat mencapai kira-kira 10-20%, sedangkan intersepsi pada hutan lebat dapat mencapai 25%.
4) Infiltrasi dan perkolasi
Infiltrasi adalah proses masuknya air ke permukaan tanah. Adapun perkolasi merupakan suatu pergerakan air dalam tanah di bawah permukaan secara vertikal akibat gaya berat (gravitasi). Proses ini merupakan bagian yang sangat penting dalam daur hidrologi maupun dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran di sungai.
Infiltrasi adalah proses masuknya air ke permukaan tanah. Adapun perkolasi merupakan suatu pergerakan air dalam tanah di bawah permukaan secara vertikal akibat gaya berat (gravitasi). Proses ini merupakan bagian yang sangat penting dalam daur hidrologi maupun dalam proses pengalihragaman hujan menjadi aliran di sungai.
Faktor-faktor yang memengaruhi infiltrasi dan perkolasi, secara fisik adalah :
• Sifat tanah (tekstur, kandungan bahan organik, permeabilitas, dan kelembapan tanah),
• Kadar kejenuhan air,
• Sifat hujan (intensitas dan lama hujan), dan
• Jenis vegetasi.
• Sifat tanah (tekstur, kandungan bahan organik, permeabilitas, dan kelembapan tanah),
• Kadar kejenuhan air,
• Sifat hujan (intensitas dan lama hujan), dan
• Jenis vegetasi.
5) Limpasan (run off)
Limpasan atau run off adalah semua air yang terkumpul dan mengalir melewati suatu sungai serta bergerak meninggalkan daerah aliran sungai (DAS). Air limpasan merupakan gabungan antara aliran air permukaan (surface flow), aliran air bawah permukaan (sub surface flow), dan aliran air tanah (ground water flow).
Limpasan atau run off adalah semua air yang terkumpul dan mengalir melewati suatu sungai serta bergerak meninggalkan daerah aliran sungai (DAS). Air limpasan merupakan gabungan antara aliran air permukaan (surface flow), aliran air bawah permukaan (sub surface flow), dan aliran air tanah (ground water flow).
SIKLUS HIDROLOGI
Siklus hidrologi meliputi proses peredaran air dalam tiga fase, yaitu gas, cair, dan padat (telah diuraikan). Jenis siklus hidrologi meliputi siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
a) Siklus pendek
Pemanasan sinar matahari mengakibatkan terjadinya proses penguapan air laut. Dari penguapan yang terus-menerus akan terbentuk awan. Pada ketinggian tertentu, temperatur udara menurun sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan). Setelah itu, barulah terjadi hujan.
Siklus hidrologi meliputi proses peredaran air dalam tiga fase, yaitu gas, cair, dan padat (telah diuraikan). Jenis siklus hidrologi meliputi siklus pendek, siklus sedang, dan siklus panjang.
a) Siklus pendek
Pemanasan sinar matahari mengakibatkan terjadinya proses penguapan air laut. Dari penguapan yang terus-menerus akan terbentuk awan. Pada ketinggian tertentu, temperatur udara menurun sehingga terjadi proses kondensasi (pengembunan). Setelah itu, barulah terjadi hujan.
b) Siklus sedang
Proses diawali dari penguapan air laut baik oleh sinar matahari hingga terbentuk awan. Awan terbawa angin ke atas daratan. Pada ketinggian tertentu, awan mengalami kondensasi hingga terjadilah hujan. Air hujan turun ke daratan, lalu sebagian jatuh ke pohon mengalami intersepsi, sebagian meresap ke dalam tanah, sebagian tertampung ke danau, dan sebagian ada yang mengalir di permukaan tanah(sungai), sebelum akhirnya kembali ke laut.
Proses diawali dari penguapan air laut baik oleh sinar matahari hingga terbentuk awan. Awan terbawa angin ke atas daratan. Pada ketinggian tertentu, awan mengalami kondensasi hingga terjadilah hujan. Air hujan turun ke daratan, lalu sebagian jatuh ke pohon mengalami intersepsi, sebagian meresap ke dalam tanah, sebagian tertampung ke danau, dan sebagian ada yang mengalir di permukaan tanah(sungai), sebelum akhirnya kembali ke laut.
c) Siklus panjang
Siklus panjang diawali dengan penguapan air laut oleh panas matahari dan kemudian menghasilkan awan. Awan bergerak terbawa angin menuju ke daratan. Kemudian proses kondensasi (pendinginan) menyebabkan uap air berubah menjadi kristal es. Kristal es jatuh menjadi hujan salju. Salju yang jatuh ke daratan membentuk hamparan salju, yang kemudian mengalir ke sungai es (gletser). Es akhirnya mencair dan kembali lagi ke laut.
Siklus panjang diawali dengan penguapan air laut oleh panas matahari dan kemudian menghasilkan awan. Awan bergerak terbawa angin menuju ke daratan. Kemudian proses kondensasi (pendinginan) menyebabkan uap air berubah menjadi kristal es. Kristal es jatuh menjadi hujan salju. Salju yang jatuh ke daratan membentuk hamparan salju, yang kemudian mengalir ke sungai es (gletser). Es akhirnya mencair dan kembali lagi ke laut.
S1
Siklus air adalah ….
S2
Siklus air merupakan suatu sistem yang …. dan ….
S3
…. merupakan istilah umum untuk semua hasil kondensasi uap air.
S4
Faktor utama yang menyababkan terjadinya presipitasi adalah ….
S5
Berikut ini yang tidak termasuk presipitasi vertikal adalah ….
S6
…. ialah proses perubahan molekul air dalam bentuk zat cair ke dalam bentuk gas.
S7
Transpirasi merupakan proses penguapan yang terjadi pada ….
S8
Faktor yang tidak turut mempengaruhi evaporasi-evapotranspirasi adalah ….
S9
Intersepsi adalah proses terserapnya air hujan oleh ….
S10
Terjadinya perkolasi dipengaruhi oleh ….