Contoh Soal Angin dan Curah Hujan di Indonesia
Contoh Soal Angin dan Curah Hujan di Indonesia - Iklim adalah adalah keadaan rata-rata cuaca dalam periode yang lama (umumnya sekitar 30 tahun) meliputi daerah yang luas. Bagaimanakah pembagian iklim di bumi? Mari cermati materi pelajaran kali ini.
A. ANGIN
Angin adalah udara yang bergerak karena adanya perbedaan tekanan udara antara satu tempat dan tempat yang lain. Adapun penyebab perbedaan tekanan udara adalah intensitas panas matahari. Udara yang terkena panas matahari akan mengembang sehingga tekanan udara menjadi rendah. Sementara daerah yang tidak mendapat sinar matahari, tekanan udaranya tinggi. Oleh karena itu, udara bergerak dari daerah yang bertekanan udara tinggi menuju daerah bertekanan udara rendah.
Di permukaan bumi, daerah yang mempunyai tekanan udara rendah adalah daerah khatulistiwa karena selalu mendapat sinar matahari. Adapun di daerah kutub utara dan kutub selatan, tekanan udaranya lebih tinggi. Oleh karena itu, aliran udara bergerak dari daerah kutub menuju daerah khatulistiwa. Hubungan antara tekanan udara dan arah angin dinyatakan dalam ‘Hukum Bays Ballot’ bahwa udara mengalir dari daerah bertekanan maksimum ke daerah bertekanan minimum. Arah angin akan membelok ke kanan di belahan bumi utara dan membelok ke kiri di belahan bumi selatan.
Tekanan udara berbeda-beda antar tempat dan pada tempat tertentu dapat berubah secara dinamis. Oleh karena itu, angin juga sangat beragam, bergantung tempatnya. Beragam angin di bumi, antara lain :
1. Angin Kutub
Angin kutub berhembus dari daerah bertekanan udara tinggi di sekitar kutub ke arah daerah sedang. Di belahan bumi utara, angin tersebut berhembus dari arah timur laut menjadi angin timur laut, sedangkan di belahan bumi selatan angin berhembus dari arah tenggara menjadi angin tenggara.
2. Angin Pasat
Angin pasat berhembus dari daerah subtropis menuju daerah khatulistiwa. Angin itu berbentuk karena adanya ruang kosong di daerah khatulistiwa akibat pengembangan udara oleh sinar matahari. Ruang kosong itu kemudian diisi udara yang bertekanan tinggi dari daerah subtropis.
3. Angin Siklon
Angin siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan udara rendah dikelilingi oleh suatu daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi.
4. Angin Anti Siklon
Angin anti siklon terjadi jika di suatu daerah yang bertekanan udara tinggi dikelilingi oleh daerah yang bertekanan udara rendah.
5. Angin Musim
Angin musim merupakan suatu angin regional yang bertiup di daerah tropis. Angin musim itu terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok antara daratan dan lautan.
6. Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat pemanasan antara daratan dan lautan. Pada malam hari, karena temperatur laut lebih tinggi daripada daratan, tekanan udara di laut lebih rendah daripada tekanan udara di darat. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari darat menuju ke laut yang disebut ‘angin darat’. Bagi nelayan tradisional, angin itu digunakan untuk melaut. Pada siang hari, karena temperatur daratan lebih tinggi daripada lautan, tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari laut menuju ke darat dan disebut ‘angin laut’. Bagi nelayan tradisional, angin itu digunakan untuk kembali ke darat.
1. Angin Kutub
Angin kutub berhembus dari daerah bertekanan udara tinggi di sekitar kutub ke arah daerah sedang. Di belahan bumi utara, angin tersebut berhembus dari arah timur laut menjadi angin timur laut, sedangkan di belahan bumi selatan angin berhembus dari arah tenggara menjadi angin tenggara.
2. Angin Pasat
Angin pasat berhembus dari daerah subtropis menuju daerah khatulistiwa. Angin itu berbentuk karena adanya ruang kosong di daerah khatulistiwa akibat pengembangan udara oleh sinar matahari. Ruang kosong itu kemudian diisi udara yang bertekanan tinggi dari daerah subtropis.
3. Angin Siklon
Angin siklon terjadi jika suatu daerah yang bertekanan udara rendah dikelilingi oleh suatu daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi.
4. Angin Anti Siklon
Angin anti siklon terjadi jika di suatu daerah yang bertekanan udara tinggi dikelilingi oleh daerah yang bertekanan udara rendah.
5. Angin Musim
Angin musim merupakan suatu angin regional yang bertiup di daerah tropis. Angin musim itu terjadi karena perbedaan suhu udara yang mencolok antara daratan dan lautan.
6. Angin Darat dan Angin Laut
Angin darat dan angin laut terjadi akibat adanya perbedaan sifat pemanasan antara daratan dan lautan. Pada malam hari, karena temperatur laut lebih tinggi daripada daratan, tekanan udara di laut lebih rendah daripada tekanan udara di darat. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari darat menuju ke laut yang disebut ‘angin darat’. Bagi nelayan tradisional, angin itu digunakan untuk melaut. Pada siang hari, karena temperatur daratan lebih tinggi daripada lautan, tekanan udara di daratan lebih rendah daripada tekanan udara di lautan. Oleh karena itu, terjadi pergerakan udara dari laut menuju ke darat dan disebut ‘angin laut’. Bagi nelayan tradisional, angin itu digunakan untuk kembali ke darat.
C. CURAH HUJAN
Hujan adalah peristiwa jatuhnya butir-butir air dalam bentuk cair atau padat menuju bumi. Hampir seluruh hujan di daerah tropis berbentuk cair, sedangkan di daerah kutub berupa es atau salju. Besar kecilnya curah hujan, antara lain, dipengaruhi oleh arus udara, besarnya perairan, intensitas penyinaran matahari, topografi, serta banyak sedikitnya asap pabrik dan kendaraan bermotor. Oleh karena itu, besarnya curah hujan berbeda-beda menurut waktu dan tempat.
Berdasarkan besarnya curah hujan, hujan dibedakan menjadi hujan gerimis/rintik-rintik (kurang dari 2,54 mm/jam), hujan sedang (2,6-7,5 mm/jam), dan hujan lebat (lebih dari 7,5 mm/jam).
Adapun berdasarkan proses terjadinya, hujan terdiri atas :
a) Hujan Konveksi
Hujan konveksi terjadi karena pemanasan matahari sehingga udara permukaan akan memuai dan naik secara vertikal. Hujan konveksi disebut juga hujan tropik atau hujan zenithal karena terjadi di daerah ekuator (tropis) saat matahari berada di titik zenith.
b) Hujan Orografis
Hujan orografis terjadi karena udara yang mengandung uap naik ke daerah pegunungan.
c) Hujan Frontal
Hujan frontal terjadi karena pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin. Daerah pertemuannya disebut ‘daerah front’. Oleh karena massa udara panas kurang padat sehingga naik di atas massa udara dingin dan terjadi kondensasi, maka turunlah hujan.
a) Hujan Konveksi
Hujan konveksi terjadi karena pemanasan matahari sehingga udara permukaan akan memuai dan naik secara vertikal. Hujan konveksi disebut juga hujan tropik atau hujan zenithal karena terjadi di daerah ekuator (tropis) saat matahari berada di titik zenith.
b) Hujan Orografis
Hujan orografis terjadi karena udara yang mengandung uap naik ke daerah pegunungan.
c) Hujan Frontal
Hujan frontal terjadi karena pertemuan massa udara panas dan massa udara dingin. Daerah pertemuannya disebut ‘daerah front’. Oleh karena massa udara panas kurang padat sehingga naik di atas massa udara dingin dan terjadi kondensasi, maka turunlah hujan.
S1
Penyebab perbedaan tekanan udara adalah ….
S2
Daerah yang mempunyai tekanan udara rendah adalah ….
S3
Asumsi Hukum Bays Ballot ialah ….
S4
Pernyataan yang benar mengenai angin kutub adalah ….
S5
Jika suatu daerah yang bertekanan udara rendah dikelilingi oleh suatu daerah yang mempunyai tekanan udara tinggi, maka akan terjadi ….
S6
Angin yang digunakan oleh nelayan untuk berangkat melaut adalah ….
S7
Berikut adalah faktor yang mempengaruhi besar kecilnya curah hujan, kecuali ….
S8
Hujan sedang berkisar ….
S9
Hujan konveksi disebut juga ….
S10
Hujan frontal terjadi karena ….