Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi
Dampak Positif dan Negatif Bioteknologi - Pada topik sebelumnya, kalian telah belajar tentang pengertian sampai penerapan bioteknologi. Nah, pada topik ini, kalian akan belajar tentang dampak bioteknologi dan usaha yang dilakukan untuk mengatasi dampak tersebut dalam kehidupan manusia. Berikut akan dijelaskan dampak dari bioteknologi.
Bioteknologi, terutama rekayasa genetika, diharapkan mampu menjelaskan berbagai macam persoalan dunia seperti, polusi, penyakit, pertanian, dan sebagainya. Akan tetapi, dalam kenyataannya bioteknologi juga memiliki dampak di berbagai aspek.
A. Dampak Positif Bioteknologi
Dampak positif dari bioteknologi adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan bibit unggul.
2. Meningkatnya sifat resistensi tanaman terhadap hama dan penyakit tanaman, misalnya tanaman transgenik kebal hama.
3. Meningkatnya produk-produk (baik kualitas maupun kuantitas) pertanian, perkebunan, peternakan maupun perikanan dengan ditemukannya bibit unggul.
4. Meningkatnya nilai tambah bahan makanan. Pengolahan bahan makanan tertentu, seperti air susu menjadi yoghurt, mentega, dan keju.
5. Membantu proses pemurnian logam dari bijihnya pada pertambangan logam (biohidrometalurgi).
6. Membantu manusia mengatasi masalah-masalah pencemaran lingkungan, seperti bakteri pemakan plastik dan parafin, bakteri penghasil bahan plastik biodegradabel.
7. Membantu manusia mengatasi masalah sumber daya energi, misalnya bioetanol dan biogas.
8. Membantu dunia kedokteran dan medis mengatasi penyakit-penyakit tertentu, misalnya penyakit kelainan genetis dengan terapi gen, hormon insulin, antibiotik, antibodi monoklonal, dan vaksin.
9. Mengatasi masalah pelestarian spesies langka dan hampir punah. Dengan teknologi transplantasi nukleus, hewan/ tumbuhan langka bisa dilestarikan dan lain sebagainya.
10. Meningkatkan kualitas dan kuantitas produksi sesuai dengan keinginan manusia.
11. Membantu pasangan yang kesulitan mendapatkan anak dengan jalan pintas, yaitu bayi tabung.
B. Dampak Negatif Bioteknologi
Selain dampak positif, ternyata bioteknologi juga memiliki dampak negatif di berbagai bidang kehidupan, yaitu sebagai berikut.
1. Dampak terhadap Lingkungan
Pelepasan organisme transgenik (berubah secara genetik) ke alam bebas dapat menimbulkan pencemaran biologi. Pencemaran biologi ini bersifat lebih berbahaya daripada pencemaran kimia dan nuklir. Dengan keberadaan rekayasa genetika, perubahan genotip tidak terjadi secara alami sesuai dengan dinamika populasi, melainkan menurut kebutuhan pelaku bioteknologi itu. Perubahan drastis ini akan menimbulkan bahaya, bahkan kehancuran. “Menciptakan” makhluk hidup yang seragam bertentangan dengan prinsip di dalam biologi sendiri, yaitu keanekaragaman.
Contoh lain pembuatan tempe atau kecap dalam skala besar dapat mengakibatkan pencemaran lingkungan. Air limbah dan kulit kedelai dari proses pembuatan tempe akan membuat lingkungan menjadi tidak sehat jika tergenang dalam waktu yang lama. Jika air limbah itu dibiarkan mengalir ke dalam kolam-kolam ikan atau ke lahan-lahan persawahan, maka kehidupan ikan atau tanaman akan terganggu, bahkan bisa mati. Selain meracuni organisme yang hidup di dalam airini juga menimbulkan bau yang tidak enak. Untuk itu maka perlu ditangani secara baik agar tidak mencemari lingkungan.
2. Dampak terhadap Kesehatan
Produk rekayasa di bidang kesehatan dapat juga menimbulkan masalah serius berupa timbulnya reaksi alergi pada manusia yang mengkonsumsi tanaman/ hewan transgenik. Contohnya adalah penggunaan insulin hasil rekayasa telah menyebabkan 31 orang meninggal di Inggris. Tomat Flavr Savrt diketahui mengandung gen resisten terhadap antibiotik. Susu sapi yang disuntik dengan hormon BGH disinyalir mengandung bahan kimia baru yang berpotensi berbahaya bagi kesehatan manusia. Serta munculnya penyakit-penyakit baru dan kerentanan terhadap penyakit akibat pemanfaatan tanaman/ hewan transgenik.
3. Dampak di Bidang Sosial Ekonomi
Beragam aplikasi rekayasa genetika membawa dampak di bidang ekonomi, khususnya di tatanan kehidupan masyarakat. Produk bioteknologi dapat merugikan petani kecil. Penggunaan hormon pertumbuhan sapi (bovine growth hormone: BGH) dapat meningkatkan produksi susu sapi sampai 20% niscaya akan menggusur peternak kecil. Dengan demikian, bioteknologi dapat menimbulkan kesenjangan ekonomi. Dalam waktu yang tidak terlalu lama lagi, tembakau, cokelat, kopi, tebu, kelapa, vanili, ginseng, dan opium akan dapat dihasilkan melalui modifikasi genetika tanaman lain, sehingga akan menyingkirkan tanaman aslinya (mengancam keaslian gen plasma nutfah).
4. Dampak terhadap Etika dan Agama
Menyisipkan gen makhluk hidup lain memiliki dampak etika yang serius. Menyisipkan gen mahkluk hidup lain yang tidak berkerabat dianggap melanggar hukum alam dan sulit diterima masyarakat dan akan menimbulkan pertentangan berkepanjangan antara tokoh ilmuwan bioteknologi dan tokoh-tokoh kemanusiaan dan agama. Mayoritas orang Amerika berpendapat bahwa pemindahan gen itu tidak etis, 90% menentang pemindahan gen manusia ke hewan, 75% menentang pemindahan gen hewan ke hewan lain.
Bahan pangan transgenik yang tidak berlabel halal juga membawa konsekuensi bagi penganut agama tertentu, contohnya menyisipkan gen babi ke dalam tomat agar tahan hama. Penerapan hak paten pada makhluk hidup hasil rekayasa merupakan pemberian hak pribadi atas makhluk hidup. Hal itu bertentangan dengan banyak nilai-nilai budaya yang menghargai nilai intrinsik makhluk hidup. Teknik reproduksi berupa bayi tabung meningkatkan maraknya wanita yang menyewakan rahimnya dan hal ini bertentangan dengan etika.
Produk minuman beralkohol seperti bir, wiski, dan air tape akan menimbulkan dampak yang buruk bagi lingkungan. Apabila diminum dalam jumlah banyak, alkohol akan bersifat memabukkan dan menyebabkan kantuk karena menekan aktivitas otak. Kebiasaan minum alkohol ini sulit untuk dihilangkan, terutama oleh orang yang sering meminumnya. Meskipun tidak beracun, alkohol dapat menimbulkan angka kematian yang tinggi, misalnya pengemudi kendaraan yang dalam keadaan mabuk menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
Kloning ditentang oleh agama karena bertentangan dengan fitrah manusia sebagai makhluk Tuhan selain itu akan terjadi kerusakan tatanan sosial masyarakat. Jika kloning pada manusia tidak terkendali, dampaknya adalah dapat terjadi perkawinan antarsaudara, tidak adanya keanekaragaman di dunia, dapat berisiko besar dari patogen tunggal, banyaknya korban dari induk-induk yang kehilangan janinnya.
C. Upaya untuk Mengatasi Dampak Bioteknologi
Beberapa usaha yang dapat dilakukan untuk mengurangi/ mengatasi akibat buruk penggunaan bioteknologi antara lain:
1. Penanganan limbah tempe, secara sederhana dapat dilakukan dengan cara berikut.
1. Penanganan limbah tempe, secara sederhana dapat dilakukan dengan cara berikut.
a). Menampung dan menyaring limbah/ air limbah tempe ke dalam sebuah bak. Kemudian bak ditutup agar tidak menimbulkan bau.
b). Kemudian, mengalirkan air limbah yang sudah disaring ke bak pengumpul. Pada bak ini, air limbah yang berasal dari beberapa kali proses pembuatan tempe akan bercampur secara merata dan seragam.
c). Terakhir, mengalirkan air limbah yang berasal dari bak penampung, ke bak kedap udara, dan selanjutnya diendapkan selama 20 hari. Di dalam bak kedap udara, benda-benda (polutan) berat yang dapat membahayakan lingkungan diuraikan oleh mikroorganisme secara alami sehingga menjadi tidak berbahaya.
2. Minuman beralkohol dikenai cukai atau pajak yang tinggi, sehingga harganya mahal. Akibatnya tidak sembarang orang dapat mengonsumsi. Selain itu juga secara rutin diadakan penyitaan dan pemusnahan minum-minuman keras terutama yang berkadar alkohol tinggi.
3. Di beberapa negara untuk mengurangi kecelakaan, pengemudi mobil di tes kadar alkohol dalam darahnya.