Contoh Soal Identifikasi Hal-Hal yang Menarik , Istimewa dalam Cerpen

Contoh Soal Identifikasi Hal-Hal yang Menarik , Istimewa dalam CerpenCerpen adalah kisah pendek kehidupan tokoh yang memusatkan diri dalam satu waktu, satu tempat, dan satu situasi. Kisah yang diangkat merupakah kisah-kisah yang menarik dan mengandung suatu hal yang istimewa dalam kehidupan. Permasalahan hidup yang dialami tokoh terkadang mempresentasikan dan merefleksikan gejala yang sedang berkembang di masyarakat. 
      Hal ini membuktikan bahwa cerpen berfungsi sebagai media untuk mendidik masyarakat (sarana didaktis) agar peduli dan peka terhadap gejala sosial dan persoalan lain yang muncul di masyarakat. Melalui cerpen, pembaca dapat melihat kehidupan dengan aneka karakter, kultur, dan kondisi alam yang berbeda. Hal ini dapat memberikan wawasan hidup baru.
      Pembaca diajak untuk menjadi bijak dalam bertindak dan matang secara emosi dan sosialnya. Hal ini dapat terwujud apabila pembaca kritis, cerdas, dan memiliki daya apresiasi yang tinggi. 
      Cerpen memiliki unsur-unsur yang sangat menarik. Kepaduan semua unsur dalam cerpenlah yang membuatnya menarik. Kita dapat menilai isi cerpen dengan memperhatikan tema, amanat, dan gaya bahasa yang digunakan oleh pengarang. Cerpen tidak hanya sebatas menceritakan tetapi juga mengomunikasikan hal penting yang ingin disampaikan pengarang kepada pembaca. Hal tersebut perlu disampaikan secara komunikatif agar pembaca tertarik dan dapat memahami isi cerita secara keseluruhan.
      Proses interpretasi dapat kita peroleh dengan cara membaca cerpen tersebut. Interpretasi dapat disebut juga sebagai pemberian kesan, pendapat, atau pandangan teoritis terhadap suatu hal dalam cerpen makna dapat disampaikan secara tersirat/implisit sehingga tafsiran makna yang muncul akan berbeda-beda.

Contoh Soal Identifikasi Hal-Hal yang Menarik , Istimewa dalam Cerpen


"Kau sungguh berbakat melukis," ujarku tulus.
Alismu terangkat, tak percaya. "Aku... aku hanya belajar," kudengar suaramu gugup. "Aku hanya
memindahkan apa yang kulihat."
"Tapi gambarmu hidup," pujiku sungguh-sungguh.
"Dengan warna-warna mentah begini?"
"Tentu karena belum jadi. Nampaknya kau berlatih sendiri, ya?"
"Ya. Kusadari betul, dalam darahku tak mengalir bakat seni...."
"Kau berbakat!" sanggahku. "Kau paham tentang lukisan, sayang kalau tak dikembangkan. Ingin
aku memperkenalkanmu pada Kak Yudhis."
"Kak Yudhis? Siapa dia?" Alismu nyaris bertaut.
"Dia pelatihku di Teater Merah Putih. Juga seorang pelukis yang memiliki sanggar. Kau bisa belajar melukis di sana."
Cinta Telah Berdebu karya Ryana Mustamin dan Kurnia Effendi
Daya tarik penggalan dialog pada cerpen di atas adalah ....
Perempuan tua itu mendongakkan wajah begitu mendengar desingan tajam di atas ubun-ubunnya. Di langit petang yang temaram, ia melihat lampu kuning, hijau, dan merah mengerjap-ngerjap pada ujung-ujung sayap pesawat terbang. Deru burung besi itu kian nyaring begitu melewati tempatnya berjongkok. Ia menghentikan gerakan tangannya. Menggiring burung itu lenyap dari mata lamurnya. Lalu, tangannya kembali menggumuli cucian pakaian yang tak kunjung habis itu. Beberapa detik sekali, tangan keriputnya berhenti, lalu ia menampari pipi dan kaki. Nyamuk di belantara beton ternyata lebih ganas ketimbang nyamuk-nyamuk rimba yang saban pagi menyetubuhi kulitnya saat menyadap karet nun jauh di pedalaman Sumatera-Selatan sana: Tanah Abang.
Dua Wajah Ibu karya Guntur Alam
Hal yang menarik berdasarkan kutipan cerpen di atas adalah ….
Tak ada yang tahu persis, kapan dan bagaimana pohon itu tumbuh. Sewaktu nenek kecil, pohon itu sudah menjulang meneduhi alun-alun kota, serupa payung raksasa. Menilik kokohnya, tampaknya akarnya telah menancap jauh ke kedalaman bumi. Batangnya pun tampak seperti lengan lelaki yang kuat dan penuh urat. Dahan dan ranting berjabar serupa jari-jemari yang lentik. Dedaunnya lebar serupa wajah-wajah yang tengah tersenyum dalam keabadian.
Pohon Hayat karya Mashdar Zainal
Hal istimewa berdasarkan kutipan cerpen di atas adalah ....
Apalah yang layak diceritakan dari kota yang murung dan hanya didiami orang-orang buta dan kunang-kunang seperti aku ini? Aku, seperti ribuan kunang-kunang lain di kota ini, hidup dalam kesunyian cahaya. Kami seperti menanggung beban masa silam yang sampai kini tak pernah bisa kami pahami. Sebagai ruh, kunang-kunang seperti kami, hidup abadi. Tapi apalah arti keabadian bila kami hidup dalam kesunyian yang tak tertanggungkan seperti ini? Kami hidup untuk melupakan apa yang telah terjadi pada kami. Aku sendiri selalu ingin melupakan ingatan buruk itu. Ketika suatu malam, saat aku masih hidup sebagai manusia, berjalan pulang seusai pesta dansa. Di kelokan jalanan gelap, beberapa orang bertopeng menyergap dan meringkusnya. Aku tak sempat menjerit dan melawan ketika kurasakan belati tepat menikam jantungku. Pada detik terakhir aku hanya sempat merasakan kesakitan yang tak bisa aku lukiskan dengan kata-kata, tepat, saat mereka mereka mencongkel mataku. Pada detik terakhir itulah, ruhku keluar dari tubuh, dan menjelma kunang-kunang.
Requiem Kunang-Kunang karya Agus Noor
Keistimewaan penggunaan bahasa pada kutipan cerpen di atas adalah ....
Terhenyak aku kala menginjakkan kaki di kota ini, panasnya bagai neraka. Peluhpun tak henti bercucuran di leherku. Dimana ini? Tanyaku dalam hati. Blok M… Blok M… Ciputat…Ciputat… teriak kernet dengan kencangnya.
Hingar… bising… tak ada yang pelan kalau berbicara… tak seperti di kampungku, pikirku. Belum sempat aku melangkah, seorang tiba-tiba menarik koper bawaanku dan berlari dengan tergesa-gesa… heiii jeritku penuh kebingungan, mau dibawa kemana koperku?, orang itu berlari tanpa menggubrisku..
Akhirnya aku kejar dengan sekuat tenaga orang tersebut sampai dapat. Pak… berhenti… teriakku, mau dibawa kemana koperku? Taksi katanya dengan keringat bercucuran melintasi matanya. Kasian juga orang ini benakku… 
Lebak Bulus karya Hartanto Hadi
Hal menarik yang diperdebatkan berdasarkan kutipan cerpen di atas adalah....
Sudah beberapa hari Klemen menghilang. Tetangganya menyampaikan kadang ada orang datang bertanya-tanya tentang Klemen—bukan, mereka bukan sesama penduduk di negeri danau yang saling mengenal sejak dilahirkan. Perahu bolotu yang digunakan Klemen juga masih di tempatnya, ketika beberapa malam lalu mendadak terdengar deru perahu Johnson di kejauhan pada tengah malam. Penduduk yang masih terjaga saling berpandangan. Mereka yang terbiasa menyendiri memang harus menghadapi segala sesuatunya sendirian.
<Mayat yang Mengambang di Danau karya Seno Gumira Ajidarma
Hal yang menarik dalam penggalan cerpen di atas berkenaan dengan tokoh Klemen yaitu ....
Selama beberapa hari terakhir, sementara itu, semua gerakan baik di dalam negeri maupun di luar negeri mendesak, agar Nirdawat segera disyahkan sebagai presiden baru. Karena Nirdawat tidak bersedia, maka akhirnya, pada suatu hari yang cerah, ketika suhu udara sejuk dan langit kebetulan sedang biru tanpa ditutupi oleh awan, ribuan rakyat mengelilingi rumah Nirdawat, dan berteriak-teriak dengan nada memohon, agar untuk kepentingan bangsa dan negara, Nirdawat bersedia menjadi presiden.
Tangan-tangan Buntung karya Budi Darma 
Hal istimewa berkenaan dengan dunia politik berdasarkan penggalan cerpen di atas adalah ....
Namun belum selesai kekagumannya, tiba-tiba kejadian aneh terjadi, mesin lokomotif kereta itu mendadak mati, tenaga menurun drastis, kereta pun berangsur-angsur mengurangi kecepatan dan akhirnya berhenti tepat di tengah jembatan, tampak dari barisan jendela, para penumpang di dalam gerbong terkejut, penasaran ada apa, mengapa berhenti di tengah jembatan. Apakah kereta tertahan sinyal masuk sebuah stasiun? Atau ada kejadian luar biasa di depan? Tapi kadang kita tak butuh jawaban untuk sebuah kenangan yang magis, bukan? Kereta itu, barangkali pernah memiliki kekasih pula, yaitu kereta lain yang selalu mengingatkannya tentang senja di mana pun ia melaju, agar berhenti sebentar untuk mengingat ucapan kekasihnya:
”Sabarlah, tunggu sampai senja selesai. Dan kau boleh tak mencintaiku lagi setelah ini.”
Serayu, Sepanjang Angin Akan Berembus karya Sungging Raga
Hal mustahil yang menarik berdasarkan penggalan cerpen di atas adalah....
(1) Entah darimana asalnya, tiada seorang warga pun yang tahu. (2) Tiba-tiba saja datang ke kampung kami dengan pakaian tampak lusuh. (3) Kami sempat menganggap dia adalah pengemis yang diutus kitab suci. (4) Dia bertubuh jangkung tetapi terkesan membungkuk, barangkali karena usia. (5) Peci melingkar di kepala. (6) Jenggot lebat mengitari wajah. (7) Tanpa mengenakan kacamata, membuat matanya yang hampa terlihat lebih suram, dia menawarkan pijatan dari rumah ke rumah. (8) Kami melihat mata yang bagai selalu ingin memejam, hanya selapis putih yang terlihat.
Tukang Pijat Keliling karya Sulung Pemanggih
Daya tarik tokoh digambarkan melalui beberapa hal, yaitu ….
Aku berangkat ke kotamu pagi ini dengan kereta paling awal, diantar hawa dingin dan kabut bulan Maret yang menusuk tulang. Mungkin kau tak mengira bertahun-tahun setelah kita tak lagi menghabiskan waktu bersama aku selalu melakukan perbuatan tolol ini: mencarimu di kota yang tak lagi kau tinggali.
Renjana karya Dwicipta
Hal istimewa yang dilakukan tokoh menurut cuplikan cerpen di atas adalah ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel