Contoh Soal Ciri-Ciri Puisi Baru

Contoh Soal Ciri-Ciri Puisi BaruIstilah puisi baru mengacu pada jenis puisi yang tidak terikat oleh aturan-aturan yang melekat pada puisi lama. Puisi baru justru terbebas dengan aturan yang ada. Tidak ada aturan tentang rima atau jumlah suku kata. Puisi baru juga tidak terikat dengan jumlah baris dan bait.
      Meskipun terkesan bebas, puisi memiliki beberapa ciri umum yang membuatnya bisa disebut sebagai puisi, dan bukan cerpen maupun drama. Ada pun, ciri-ciri umumnya adalah sebagai berikut.
1. Pengarang tidak Anonim
      Ciri paling mencolok dari puisi baru adalah pengarangnya yang teridentifikasi. Meskipun puisi lama juga sebagian ada yang menuliskan nama pengarangnya, namun puisi lama kebanyakan tidak diketahui pengarangnya karena karyanya bersifat turun-temurun.
      Pengarang puisi baru justru diketahui karena puisi baru cenderung menunjukan pikiran, ide, atau pandangan dari pengarangnya terhadap kondisi sosial yang terjadi. Contoh pengarang puisi baru adalah Chariril Anwar, Amir Hamzah, Sapardi Djoko Damono, Sutardji C. Bahri.
2. Puisi Baru Bersifat Tulisan
      Puisi lama berkembang karena penceritaan dari mulut ke mulut secara turun-temurun (produk budaya lisan). Sementara puisi baru dikenal karena puisi tersebut tertulis pada buku dan media cetak. Pengarang-pengarang puisi pun dikenal karena karya mereka termuat dalam buku kumpulan ataupun media cetak yang memuat rubrik puisi para pengarang.
3. Gaya Bahasa
      Puisi baru menggunakan gaya bahasa sebebasnya. Pengarang bebas menuangkan gaya bahasanya sendiri tanpa harus memuat kata-kata yang cenderung fantastis seperti pada puisi lama. Meskipun demikian, keindahan tetap diperhatikan. Karena itulah, puisi baru lebih variatif, baik bentuk dan bahasa yang digunakannya. Beberapa contoh gaya bahasa puisi yang tampak berbeda misalnya, gaya bahasa puisi Chairil Anwar yang berbeda dengan puisi Sapardi maupun Sutardji.
             Puisi Chairil Anwar
DOA
Kepada Pemeluk teguh
Tuhanku
Dalam termangu
Aku masih menyebut namaMu
Biar susah sungguh
mengingat Kau penuh seluruh
cayaMu panas suci
tinggal kerlip lilin di kelam sunyi
Tuhanku
aku hilang bentuk
remuk
Tuhanku
aku mengembara di negeri asing
Tuhanku
di pintuMu aku mengetuk
aku tak bisa berpaling
             Puisi Sapardi Djoko Damono
ANGIN, 1
angin yang diciptakan untuk senantiasa bergerak dari sudut ke
sudut dunia ini pernah pada suatu hari berhenti ketika mendengar
suara nabi kita Adam menyapa istrinya untuk pertama kali, “hei
siapa ini yang mendadak di depanku?”
angin itu tersentak kembali ketika kemudian terdengar jerit wanita
untuk pertama kali, sejak itu ia terus bertiup tak pernah menoleh
lagi
— sampai pagi tadi:
ketika kau bagai terpesona sebab tiba-tiba merasa scorang diri di
tengah bising-bising ini tanpa Hawa
Perahu Kertas,
Kumpulan Sajak,
1982
             Puisi Sutardji Calzoum Bachri
SEPISAUPI
sepisau luka sepisau duri
sepikul dosa sepukau sepi
sepisau duka serisau diri
sepisau sepi sepisau nyanyi
sepisaupa sepisaupi
sepisapanya sepikau sepi
sepisaupa sepisaupi
sepikul diri keranjang duri
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sepisaupa sepisaupi
sampai pisauNya kedalam nyanyi
      Dari contoh tersebut, terlihat bahwa puisi Chairil Anwar menggunakan gaya bahasa yang puitik, beberapa kiasan, dan lugas. Puisi Sapardi lebih terlihat menggunakan gaya bahasa sehari-hari bahkan puisinya cenderung bercerita. Puisi Sutardji Calzoum Bachri yang berjudul “SEPISAUPI” justru malah bermain dengan mengotak-ngatik kata. Puisi Sutardji umum disebut sebagai puisi mbeling.
      Beberapa pengarang lainnya juga memiliki gaya bahasa puisnya masing-masing. Tapi tidak bisa dipungkiri bahwa ada beberapa pengarang yang memang terisnpirasi atau terpengaruh oleh gaya bahasa puisi pengarang sebelumnya.
4. Tanpa Aturan Tertentu
      Puisi baru tidak terikat pada pola persajakan, misalnya bunyi bait tertentu harus sama dengan bunyi bait lainnya. Puisi baru juga tidak terikat pada jumlah kata dalam tiap barisnya. Tidak ada pula aturan tentang jumlah baris dalam tiap baris.
      Meskipun demikian, ada juga pengarang puisi baru ada yang tetap memperhatikan pola empat baris dalam satu bait. Beberapa pengarang juga ada yang tetap memerhatikan irama atau bunyi yang sama. Contoh jelasnya adalah puisi-puisi karya Amir Hamzah yang banyak terpengaruh oleh Syair. Berikut salah satu petikan karya Amir Hamzah yang berjudul “ASTANA RELA”.
Tiada bersua dalam dunia
tiada mengapa hatiku sayang
tiada dunia tempat selama
layangkan angan meninggi awan
Jangan percaya hembusan cedera
berkata tiada hanya dunia
tilikkan tajam mata kepala
sungkumkan sujud hati sanubari
5. Padat Makna
      Puisi baru umumnya disajikan dengan kata-kata konotasi. Penggunaan kata-kata konotasi ini bertujuan agar pembaca bisa menganalisis maksudnya atau menghubungkan dengan satu hal. Banyaknya konotasi dalam puisi baru membuatnya menjadi padat makna. Namun, ada juga puisi baru yang menggunakan kata yang lebih jelas, tetap tidak mengurangi bobot maknanya.
6. Puisi Baru sebagai Suara Pengarangnya
      Tidak dipungkiri, puisi baru memang pada dasarnya adalah buah pemikiran dari pengarangnya. Karena itu, puisi seringkali digunakan pengarang untuk menyampaikan isi pikiran, perasaan, bahkan digunakan sebagai bentuk protes sosial atau protes keadaan tertentu. Contoh puisi yang menggambarkan keadaan misalnya puisi Taufiq Ismail berikut ini.
TAKUT 66, TAKUT 98
Mahasiswa takut pada dosen
Dosen takut pada dekan
Dekan takut pada rektor
Rektor takut pada menteri
Menteri takut pada presiden
Presiden takut pada mahasiswa
1998
      Puisi tersebut merupakan cerminan yang terjadi di Indonesia ketika tragedi tahun 1966 yang sama persis dengan tahun 1988. Selain puisi tersebut, ada juga puisi berjudul “Sajak Bulan Mei 1998 di Indonesia” karya W. S. Rendra. Puisi tersebut juga mencerminkan kondisi Indonesia pada tahun 1998. Puisi-puisi Chariil Anwar juga merupakan keresahan Chairil pada zamannya akan kondisi yang menimpa dia pada saat itu.
      Puisi baru tentu menunjukan bahwa puisi tidak lagi jadi bahan untuk bercerita sebuah kisah tertentu. Puisi baru juga tidak menjadi hiburan humor layaknya pantun. Puisi baru justru hadir sebagai buah pemikiran pengarangnya akan keresahan yang menimpa dirinya terhadap dirinya, orang-orang di sekitar, bahkan untuk negaranya sendiri.
Perbedaan Puisi Lama dan Puisi Baru
Menilik ciri-ciri puisi lama dan puisi baru, dapat disimpulkan perbedaannya, yaitu sebagai berikut.


Contoh Soal Ciri-Ciri Puisi Baru

Perhatikan beberapa jenis puisi berikut ini!
1
Tadi siang kulihat
Pejabat !
Terlihat mata kuyup
penuh harap
Rupanya angin dan awan
tlah membangkitkan
hati dan jiwanya
yang dulu beku dan bisu
yang dulu tawar dan hambar
2
Kaulah kandil kemerlap
Pelita jendela di malam gelap
Melambai pulang perlahan
Sabar, setia selalu
3
Bangkit Gunung
Buka mata-mutira-mu
Sentuh kecapi lirdusi
Dengan jarimu menirus halus
4
Carilah ilmu yang bermanfaàt
Janganlah menyerah sampai kàu dapat
Gunakanlah ilmu secara tepàt
Agar berguna bagi masyarakàt
5
Aku ingin mencintaimu dengan sederhana;
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu
Diantara kelima puisi tersebut, puisi yang tidak termasuk sebagai jenis puisi baru adalah nomor ....
Perhatikan puisi berikut ini!
DUA DAYA
motivator
berbicara tentang
memberdayakan rakyat
koruptor
berbicara tentang
memperdayakan rakyat.
Puisi karya Remy Silado tersebut merupakan sebuah puisi sindiran dari pengarangnya yang ditujukan untuk ....
Pernyataan yang tepat tentang ciri-ciri puisi baru adalah ….
Perhatikan puisi berikut ini!
AMUK
.... aku bukan penyair sekedar
aku depan
depan yang memburu
membebaskan kata memanggilMu
pot pot pot
pot pot
kalau pot tak mau pot
biar pot semau pot
mencari pot
pot
hei Kau dengar manteraku
Kau dengar kucing memanggilMu
izukalizu
pot
hei Kau dengar manteraku
Kau dengar kucing memanggilMu
izukalizu mapakazaba itasatali
tutulita papaliko arukabazaku kodega zuzukalibu
tutukaliba dekodega zamzam lagotokoco zukuzangga
zegezegeze zukuzangga zegezegeze zukuzangga
zegezegeze zukuzangga zegezegeze aahh...!
nama kalian bebas carilah tuhan semaumu
Puisi tersebut merupakan jenis puisi yang disebut sebagai puisi ….
Perhatikan puisi karya Emha Ainun Najib berikut ini!
DARI BENTANGAN LANGIT
Dari bentangan langit yang semu 
Ia, kemarau itu, datang kepadamu 
Tumbuh perlahan. Berhembus amat panjang 
Menyapu lautan. Mengekal tanah berbongkahan 
menyapu hutan ! 
Mengekal tanah berbongkahan ! 
datang kepadamu, Ia, kemarau itu 
dari Tuhan, yang senantia diam 
dari tangan-Nya. Dari Tangan yang dingin dan tak menyapa 
yang senyap. Yang tak menoleh barang sekejap.
Pernyataan yang tepat tentang ciri-ciri puisi baru yang melekat pada puisi tersebut adalah ….
Perhatikan ciri-ciri puisi lama berikut ini!
  1. Anonim
  2. Penggunaan gaya bahasa esoforik
  3. Pola satu bait empat baris
  4. Rima a-b-a-b atau a-a-a-a
  5. Adanya sampiran dan isi
Dari ciri-ciri puisi lama tersebut, ciri-ciri puisi lama yang masih digunakan untuk beberapa pengarang dalam menciptakan puisi baru adalah ….
Puisi-puisi lama lebih banyak berkisah tentang suatu peristiwa perang, riwayat seseorang, ataupun nasihat. Sementara puisi-puisi baru berbeda. Puisi baru lebih banyak memuat ….
Pernyataan yang tidak benar di antara pilihan di bawah ini adalah ….
Perhatikan jenis puisi baru berikut ini!
PERTAPA 
Jangan mengganggu:
aku, satria itu, sedang bertapa dalam sebuah gua, atau sebutir telur, atau. sepatah kata -- ah, apa ada bedanya. Pada saatnya nanti, kalau aku sudah dililit akar, sudah merupakan benih, sudah mencapai makna -- masih beranikah kau menyapaku, Saudara?
Sapardi Djoko Damono
Puisi karya Sapardi Djoko Damono tersebut merupakan jenis puisi baru. Hanya saja ada unsur puisi baru yang diabaikan oleh pengarang dalam membuat puisi tersebut. Unsur tersebut adalah ….
Salah satu ciri puisi baru adalah pengarangnya tidak anonim.
Maksud dari *pengarangnya tidak anonim" adalah ...

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel