Contoh Soal Menulis Puisi

Contoh Soal Menulis PuisiDi bawah ini terdapat sebuah gambar apel yang dikelilingi oleh beberapa kotak. Kotak tersebut berfungsi untuk menuliskan gambaran yang melekat pada gambar apel yang kamu lihat. Deskripsikanlah apel yang ada dalam gambar dengan menyebut sebuah kata dan tulislah kata tersebut dalam kotak yang tersedia. Beberapa kotak sudah terisi dengan jawaban. Maka, lengkapilah kotak yang masih kosong!
Mudah, bukan?
      Kuis sederhana di atas melatih kamu menggali ide untuk dituangkan ke dalam tulisan, meski hanya berupa kata. Kemampuan menggali ide sangat penting terutama jika kamu ingin menulis sebuah karangan, termasuk karya sastra. Di antaranya adalah puisi.
      Pada materi ini, akan dijelaskan langkah-langkah menulis puisi dan beberapa hal yang harus disiapkan sebelumnya. Maka, simaklah pembahasan berikut ini!
      Menulis tentu bukanlah kegiatan yang sulit. Namun, jika yang ditulis adalah karya sastra, termasuk di antaranya puisi, beberapa orang akan mengernyitkan dahi terlebih dahulu. Menulis puisi memang dianggap sulit, namun sebenarnya mudah jika kita memahami langkah-langkahnya.
      Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang tersusun dari bahasa yang indah dan padat makna. Maka, kunci utama dalam menulis puisi adalah mampu merangkai kata-kata menjadi susunan yang indah. Namun, susunan yang indah itu tetap harus memperhatikan makna sehingga kita harus cermat memilih kata-kata tertentu yang dapat mewakili gagasan yang akan kita tuangkan dalam bentuk puisi. Pilihan kata yang tepat itu disebut dengan diksi.
      Sebelum memilih kata, hal yang paling penting adalah menemukan ide. Ide adalah gagasan pokok yang akan dituangkan dalam puisi yang ditulis. Ide seringkali disebut tema. Ide dapat ditemukan dari kehidupan sehari-hari di sekeliling kita. Misalnya, saat kita mendapatkan kebahagiaan, menemui masalah hingga bersedih, melihat pemandangan indah, mendapatkan teman baru, menyaksikan berita di televisi, dan sebagainya. Ide juga dapat ditemukan dengan membaca buku atau koran, menonton televisi, membuka media sosial, dan aktivitas sehari-hari lainnya.
      Setelah menemukan ide, barulah kita dapat merangkai kata-kata untuk mengungkapkan ide tersebut ke dalam bentuk yang lebih luas. Sebagai karya sastra, puisi berbeda dari cerpen, novel, atau drama. Puisi cenderung singkat karena ditulis dalam bentuk baris-baris. Bahkan, puisi kontemporer seperti saat ini tidak memiliki aturan yang ketat terhadap jumlah suku kata, baris, bait, atau persamaan akhir bunyi (rima). Namun demikian, puisi tetap harus memperhatikan estetika (keindahan) sehingga kita harus jeli memainkan kreativitas dalam menyusun kata-kata dalam puisi, termasuk rima di dalamnya. Rima dapat berupa a-a (bunyi setiap akhir barisnya sama), a-b-a-b (bunyi akhir baris pertama dan ketiga sama, begitu pun bunyi akhir baris kedua dan keempat juga sama), dan sebagainya.
      Menentukan pilihan kata atau diksi dalam puisi adalah hal yang dapat dipelajari. Salah satunya dengan banyak membaca, seperti karya sastra, buku, koran, dan sebagainya. Hal tersebut akan akan menambah kosakata yang kita miliki sehingga dengan mudah kita menemukan kata-kata untuk menuangkan gagasan ke dalam puisi yang ditulis. Kita juga dapat memilih kata-kata yang tidak banyak digunakan dalam percakapan sehari-hari agar menimbulkan efek indah pada puisi yang ditulis. Cara mengungkapkan gagasan dengan bahasa yang indah disebut juga gaya bahasa.
      Secara sederhana, langkah-langkah menulis puisi di atas dapat disimpulkan sebagai berikut.
  1. Menentukan ide;
  2. Menentukan judul, yaitu kata, frasa, atau klausa yang mewakili keseluruhan ide puisi;
  3. Merangkai pilihan kata yang sesuai dengan ide yang hendak dituangkan;
  4. Memperhatikan aspek estetika (keindahan) seperti persamaan bunyi di akhir baris (rima), jumlah baris, dan gaya bahasa;
  5. Mempublikasikan atau membacakan puisi di hadapan orang lain agar mendapatkan kritik dan saran.

Perhatikan Contoh

Perhatikan puisi berikut ini!
Kidung Semesta
Menerawang hamparan lazuardi 
Berhias mega berarak sepadi
Surya mengintip tak enak hati 
Sinarnya teduh menerpa keladi
Menyentuh hangat sehalus randi
Menebar cinta kasih abadi
      (Reza S. Nugraha)
      Bait puisi di atas terdiri atas enam baris. Sebagaimana telah kita baca, seluruh baris memiliki bunyi akhir yang sama, yaitu bunyi i. Selain itu, dalam puisi tersebut juga digunakan gaya bahasa yang jarang kita temui sehari-hari. Misalnya kata lazuardi yang berarti biru langit. Ungkapan hamparan lazuardi tentu ditujukan pada hamparan langit. Begitu juga dengan kata sepadi yang berarti sedikit, keladi yang termasuk jenis tumbuhan umbi berdaun lebar, dan randi yang berarti kain halus.

Poin Penting

  1. Puisi adalah salah satu bentuk karya sastra yang tersusun dari bahasa yang indah dan padat makna;
  2. Langkah menulis puisi adalah menentukan ide, merangkai pilihan kata (diksi), dan memperhatikan aspek estetika (keindahan) seperti persamaan bunyi di akhir baris (rima), jumlah baris, dan gaya bahasa.
Contoh Soal Menulis Puisi




Perhatikan puisi berikut ini!
Begitu lamanya waktu sembilan bulan
Tak sesingkat mengedipkan mata atau membalik telapak tangan
Semua dilalui dengan penuh perjuangan
Bahkan apapun siap kau korbankan
Nyawa sekalipun kau pertaruhkan
(Reza S. Nugraha)
Judul paling tepat sesuai dengan isi puisi di atas adalah ....
Perhatikan penggalan puisi berikut ini!
Nyanyian Senja
Kau yang beradu bersama senja
Dalam irama melankolis yang sendu
Tergugah pada kata-kata sukma
(1) ....
Diam-diam, perlahan terayu Kau yang maha
Hingga akhirnya termakan biduk syahdu
(Reza S. Nugraha)
Kalimat yang tepat untuk melengkapi bait puisi di atas agar berima a-b-a-b-a-b adalah ....
Perhatikan puisi berikut ini!
Berdecak burung bernyanyi riang
Meloncat-loncat enggan ‘tuk terbang 
Bergumam tentang padang membentang
Berbisik-bisik lirih nan tenang
Tak lelah menyusur ilalang
Hingga senja tiba menjelang
Sambut gulita bertabur bintang
Ide puisi di atas adalah ....
Perhatikan puisi berikut ini!
Sabda Fajar
Sesayup fajar yang menghening
Kian sunyi tanpa denting
Saat berpasang-pasang mata
terbuka teramat berat
menikmati akhir dari lelap
(Reza S. Nugraha)
Hal yang digambarkan dalam puisi di atas adalah ....
Perhatikan puisi berikut ini!
Pedih
Jika malam segera pulang
‘Kan kupinta seribu bayang
Yang baru saja hilang
Tak berbekas, kandas ...
Bahkan sekadar cium pamit
Atau getir katamu yang pahit
Hilang raga hilang cinta
Selamat jalan, Adinda.
(Reza S. Nugraha)
Ide puisi di atas adalah ....
1
Berjalan seorang gembala tua
Dengan gontai langkah kakinya
Mencari hidup gelimang asa 
Pada ciptaan-Nya berbagi cinta
(“Tuhanku” Reza S. Nugraha)
2
Anak kecil yang tampak lelah itu
menepi di ujung jentera
menengadah pada surya
dan berkata
aku akan tetap ada
jika kau tak henti bercahaya
(“Cahaya” Reza S. Nugraha)
3
Berdecak burung bernyanyi riang
Meloncat-loncat enggan ‘tuk terbang 
Bergumam tentang padang membentang
Berbisik-bisik lirih nan tenang
Tak lelah menyusur ilalang
Hingga senja tiba menjelang
Sambut gulita bertabur bintang
(“Menjelang Malam” Reza S. Nugraha)
4
Semilir angin mengecup pelan
Bertandang tak diundang
Mengayun-ayun dedaunan
Menggoda anak-anak burung cecuitan
Menghantar pesan awang-gemawang
(“Sabda Alam” Reza S. Nugraha)
5
Dua pertiga malam
Simpuh sajadah bertahta pualam
Hadirat-Mu yang kutunggu 
Berjumpa dalam bisu
Bercakap bahasa kalbu
(“Di Dua Pertiga Malam” Reza S. Nugraha)
Puisi yang berisi tentang hubungan manusia dengan Tuhan adalah puisi nomor ....
Perhatikan puisi berikut ini!
Biarlah Sampah
Satu satu pergi
Lalu tinggal kau, apa lagi?
Semua buangku bak sampah 
Aku sampah jadi biarlah
Tak ada guna seolah-olah
Padahal aku sampah, berdaur ulang
Jadi berharga dan gemilang
(Reza S. Nugraha)
Berdasarkan diksi yang digunakannya, sikap yang ditunjukkan penyair dalam puisi di atas ....
Perhatikan puisi berikut ini!
Doa
Biarlah aku menghamba
pada Zat yang tak pernah tiada
hadir-Nya bahkan tak terasa
meski lebih dekat dari aorta
Biarlah kuucap syukur
pada Zat yang tak pernah tidur
Tak lelah dan memudur
setiap masa terasa jidur
Biarlah kulafal zikir
pada Zat yang tak pernah kikir
melimpah rahmat kian terukir
dalam hayat nan fakir
(Reza S. Nugraha)
Rima puisi di atas adalah ...
Perhatikan puisi berikut ini!
Doa
Biarlah aku menghamba
pada Zat yang tak pernah tiada
hadir-Nya bahkan tak terasa
meski lebih dekat dari aorta
Biarlah kuucap syukur
pada Zat yang tak pernah tidur
Tak lelah dan (1) memudur
setiap masa terasa (2) jidur
Biarlah kulafal zikir
pada Zat yang tak pernah kikir
melimpah rahmat kian terukir
dalam hayat nan fakir
(Reza S. Nugraha)
Makna kata bercetak miring pada puisi di atas adalah ....

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Tengah Artikel 2

Iklan Bawah Artikel