Contoh Soal Mengidentifikasi Tema Puisi Kontempore
Contoh Soal Mengidentifikasi Tema Puisi Kontempore -
Antara Tema dan Periodisasi
Setiap periodisasi sastra dalam kesusasteraan Indonesia biasanya memiliki ciri khas pada pemilihan tema. Tema-tema ini muncul terkait peristiwa yang terjadi pada zaman itu. Sebelum tahun 1920, kesusasteraan Pujangga Lama yang berbentuk pantun, gurindam, atau hikayat lebih banyak memproduksi karya yang berunsur istana sentris dan penuh dengan pelajaran nilai adat. Pada tahun 1920-an muncul angkatan Balai Pustaka. Karya sastra yang muncul pada zaman ini menitikberatkan kritik tajam terhadap adat-istiadat dan tradisi “kolot” yang membelenggu. Karya yang terkenal pada zaman ini adalah Siti Nurbaya dan Salah Asuhan. Pada tahun 1930, muncul angkatan Pujangga Baru yang bereaksi terhadap sensor yang dilakukan Balai Pustaka. Angkatan ini menampilkan karya sastra yang menyangkut rasa nasionalisme dan kesadaran berbangsa (ingat bahwa peristiwa Sumpah Pemuda muncul terjadi pada zaman ini dan menandakan gelora nasionalisme). Setelah itu, muncul Angkatan 1945 dengan tokoh terkenalnya adalah Chairil Anwar. Seperti halnya puisi-puisi Chairil Anwar, sastrawan Angkatan ’45 banyak bercerita tentang perjuangan merebut kemerdekaan. Pada tahun ’50 – ’60-an, karya sastra didominasi oleh cerita pendek dan kumpulan puisi. Angkatan ’50 ini banyak menampilkan tema-tema sosial-politik dan revolusi. Kemudian, pada tahun 1960-an muncul Angkatan ’66 – ’70 yang banyak memproduksi karya-karya denga tema surealis (di luar kenyataan), kesadaran berpikir, dan terkadang bersifat absurd.
Pemilihan Tema Puisi Kontemporer
Sebagai puisi yang terlepas dari bentuk-bentuk konvensional, puisi kontemporer pun menawarkan tema-tema yang relatif bebas dan beragam. Beberapa puisi kontemporer ada yang berisi kritik/satire. Ada juga yang membicarakan cinta dan romantisme, religius, serta dapat berisi sebuah kelakar dengan gaya lugu/polos. Perhatikan contoh-contoh berikut!
Contoh 1 (kritik/satire)
Contoh 1 (kritik/satire)
Contoh 3 (kelakar)
SEBUAH PERINTAH
Karya : Hardo Waluyo
SEBUAH PERINTAH
Karya : Hardo Waluyo
Serbuuu....
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Sampai jadi abu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
Serbuuu....
Kota itu
Dengan batu
Sampai jadi abu
Binasakan
Semua
Kecuali
Mertuaku
Yang dungu
Dan lucu
Contoh 4 (religius)
Kecubung Pengasihan
Karya : Danarto
Kecubung Pengasihan
Karya : Danarto
Ya, Allah
Undanglah daku
Dalam satu meja makan
Di mana terhidang segala makanan,
Kasih sayang
Undanglah daku
Dalam satu meja makan
Di mana terhidang segala makanan,
Kasih sayang
Dan gurau bersahut-sahut
Lalu Engkau berkata dengan senyuman merekah
“Marilah kita bicara tentang segalanya.”
Lalu Engkau berkata dengan senyuman merekah
“Marilah kita bicara tentang segalanya.”
Sejenak tangan kiri kita berpegangan
pada bibir meja
pada bibir meja
Dari keempat contoh puisi di atas, kita dapat memahami beragam tema yang muncul. Tema setiap puisi dapat kita tentukan dengan memahami makna puisi, baik dilihat dari segi diksi maupun majas yang ditimbulkan.
Puisi pada contoh 1 disebut satire karena menggunakan diksi semacam Tanah airmata tanah tumpah dukaku pada baris 1. Penggunaan majas paradoks (pertentangan) pada baris 6 – 7, Di balik gembur subur tanahmu Kami simpan perih kami, menambah kesan sindiran atas kondisi Indonesia yang menyedihkan.
Puisi pada contoh 2 akan terlihat sisi romantismenya dengan melihat diksi rintik rindunya dan dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu. Hal-hal tersebut memberikan pemahaman ada rindu yang tak terucap dari seorang kekasih yang digambarkan melalui antromorfisme (penggantian tokoh manusia dengan benda-benda), yaitu hujan di bulan Juni.
Untuk selebihnya, kalian dapat berlatih menganalisis puisi 3 dan 4 dan tunjukkan mengapa puisi 3 bertema kelakar, sedangkan puisi 4 bertemakan religius/agama!
Puisi pada contoh 1 disebut satire karena menggunakan diksi semacam Tanah airmata tanah tumpah dukaku pada baris 1. Penggunaan majas paradoks (pertentangan) pada baris 6 – 7, Di balik gembur subur tanahmu Kami simpan perih kami, menambah kesan sindiran atas kondisi Indonesia yang menyedihkan.
Puisi pada contoh 2 akan terlihat sisi romantismenya dengan melihat diksi rintik rindunya dan dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu. Hal-hal tersebut memberikan pemahaman ada rindu yang tak terucap dari seorang kekasih yang digambarkan melalui antromorfisme (penggantian tokoh manusia dengan benda-benda), yaitu hujan di bulan Juni.
Untuk selebihnya, kalian dapat berlatih menganalisis puisi 3 dan 4 dan tunjukkan mengapa puisi 3 bertema kelakar, sedangkan puisi 4 bertemakan religius/agama!
S1
Informasi yang tepat terkait periodisasi sastra dengan tema adalah ….
S2
Berikut ini pernyataan terkait tema, kecuali ….
S3
Berikut adalah cara untuk memahami tema sebuah puisi, kecuali ….
S4
Chanel OO
Permisi,
saya sedang bunuh diri sebentar,
Bunga dan bensin di halaman
Teruslah mengaji,
dalam televisi berwarna itu,
dada.
1983 (Afrizal Malna)
Permisi,
saya sedang bunuh diri sebentar,
Bunga dan bensin di halaman
Teruslah mengaji,
dalam televisi berwarna itu,
dada.
1983 (Afrizal Malna)
Tema yang terkandung dalam puisi di atas adalah .…
S5
Berikut adalah tema yang biasa muncul pada puisi kontemporer, kecuali ….
S6
SATU
Karya: Sutardji Calzoum Bachri
Karya: Sutardji Calzoum Bachri
kuterjemahkan tubuhku ke dalam tubuhmu
ke dalam rambutmu kuterjemahkan rambutku
jika tanganmu tak bisa bilang tanganku
kuterjemahkan tanganku ke dalam tanganmu
jika lidahmu tak bisa mengucap lidahku
Tema puisi di atas adalah ….
S7
Di antara puisi berikut yang bertemakan kritik sosial, kecuali .…
S8
NELAYAN
Di tengah laut
Seorang nelayan berseru
Tuhan bikin laut
Beta bikin perahu
Tuhan bikin angin
Beta bikin layar
Tiba-tiba perahunya terguling
Akh,
Beta main-main
Tuhan sungguh-sungguh
Di tengah laut
Seorang nelayan berseru
Tuhan bikin laut
Beta bikin perahu
Tuhan bikin angin
Beta bikin layar
Tiba-tiba perahunya terguling
Akh,
Beta main-main
Tuhan sungguh-sungguh
Tema puisi di atas adalah ….
S9
DENGAN PUISI AKU
(Taufiq ismail)
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Napas jaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
(Taufiq ismail)
Dengan puisi aku bernyanyi
Sampai senja umurku nanti
Dengan puisi aku bercinta
Berbaur cakrawala
Dengan puisi aku mengenang
Keabadian Yang Akan Datang
Dengan puisi aku menangis
Jarum waktu bila kejam mengiris
Dengan puisi aku mengutuk
Napas jaman yang busuk
Dengan puisi aku berdoa
Perkenankanlah kiranya
Tema puisi di atas adalah ….
S10
Syair Orang Lapar
Karya: Taufiq Ismail
Karya: Taufiq Ismail
Lapar menyerang desaku
Kentang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
Kuguratkan kertas
Risau
Lapar lautan pidato
Ranah dipanggang kemarau
Ketika berduyun mengemis
Kesinikan hatimu
Kuiris
Lapar di Gunungkidul
Mayat dipanggang kemarau
Berjajar masuk kubur
Kauulang jua
Kalau.
Kentang dipanggang kemarau
Surat orang kampungku
Kuguratkan kertas
Risau
Lapar lautan pidato
Ranah dipanggang kemarau
Ketika berduyun mengemis
Kesinikan hatimu
Kuiris
Lapar di Gunungkidul
Mayat dipanggang kemarau
Berjajar masuk kubur
Kauulang jua
Kalau.
Tema puisi di atas adalah ....