Pengertian DNA dan Komponen Penyusun DNA
Pengertian DNA dan Komponen Penyusun DNA - Pada tema lebih-lebih dulu, anda udah pelajari berkenaan gen. Pada tema kali, ini anda bakal pelajari berkenaan DNA yang tentunya begitu perihal bersama gen. Seperti apakah DNA itu?
DNA layaknya satu data. Data yang mengatakan pembawaan makhluk hidup. Umpamanya satu file. Kita biasanya hanya memandang satu file yang memanglah udah jadi. Walau demikianlah jika kita dapat menelusuri lebih di dalam lagi, pada suatu file tersedia kode ataupun information yang lebih spesifik yang perihal bersama file itu. Sama layaknya bersama makhluk hidup. Tersebut penuturannya.
DNA atau asam deoksiribonukleat adalah persenyawaan kimia yang paling utama pada makhluk hidup, yang mempunyai info genetik lebih-lebih dari sel atau dari makhluk hidup di dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Jadi DNA adalah tempat untuk menyimpan info genetik. DNA yaitu makromolekul polinukleotida yang tersusun dari polimer nukleotida yang berkali-kali, tersusun rangkap, dan menyebabkan ikatan layaknya rantai ganda dan juga berpilin ke arah kanan (double helix).
Tiap-tiap nukleotida terdiri atas tiga gugus molekul yaitu layaknya berikut.
1. Komponen gula bersifat deoksiribosa
2. Basa nitrogen yang terdiri atas purin dan juga pirimidin. Purin terdiri atas adenin (A) dan juga guanin (G), dan pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan juga timin (T)
3. Gugus fosfat
Rangkaian kimia pada deoksiribosa dan juga basa nitrogen (purin dan juga pirimidin) dimaksud nukleosida. Nukleosida itu bakal berikatan bersama fosfat menyebabkan nukleotida. Paduan nukleotida-nukleotida di dalam satu rantai menyebabkan DNA. Jadi molekul DNA adalah polimer panjang dari nukleotida yang diberi nama polinukleotida.
Menurut Watson dan juga Crick, lapisan DNA yaitu layaknya berikut.
1. Tiap-tiap DNA terbagi di dalam dua rantai polinukleotida yang berpilin (double helix)
2. Tiap-tiap nukleotida terkandung pada anggota datar yang tegak lurus seolah-olah menyebabkan anak tangga, sedang fosfat menyebabkan ibu tangganya
3. Pada dua rantai polinukleotida dikaitkan oleh ikatan hidrogen pada semasing pasangan basa nitrogennya
4. Basa purin senantiasa perihal bersama basa pirimidin, bersama pasangan yang senantiasa tetaplah.
Pada tiap-tiap molekul DNA, jumlah adenin (A) senantiasa mirip terhitung bersama jumlah timin (T). Demikian pula jumlah guanin (G) senantiasa mirip terhitung bersama jumlah sitosin (C). Adenin (A) senantiasa berpasangan bersama timin (T) dan juga guanin (G) senantiasa berpasangan bersama sitosin (C). Adenin dan juga timin menyebabkan dua ikatan hidrogen (A=T), sedang sitosin dan juga guanin menyebabkan tiga ikatan hidrogen (C ≡ G).
DNA terkandung di dalam nukleus dan juga melakukan tindakan di dalam meyakinkan pembawaan genetik satu individu. Diluar itu, DNA dapat berperan sebagai heterokatalik (mensintesis molekul lain layaknya RNA) dan juga otokatalitik (replikasi diri).
Replikasi DNA berlangsung pada fase interfase dan juga di mempengaruhi oleh enzim polymerase.
Dalam perubahan pengetahuan dan pengetahuan tersedia tiga teori yang mengatakan langkah replikasi DNA, yaitu layaknya berikut.
1. Teori konservatif
DNA induk tak alami perubahan apa pun, sesudah itu rangkaian basa-basa nitrogennya disalin hingga terbentuk dua rantai DNA yang sama.
2. Teori dispertif
DNA induk terpotong-potong. Lalu potongan-potongan itu merangkai diri jadi dua buah DNA baru yang mempunyai rangkaian basa-basa nitrogen mirip mirip layaknya rangkaian basa nitrogen awal mulanya.
3. Teori semikonservatif
Ketika bakal melipat-gandakan replikasi ke-2, rantai polinukleotida bakal memisahkan diri hingga basa-basa nitrogen tak berpasang-pasangan. Nukleotida bebas mempunyai kadar basa nitrogen yang bersesuaian bakal sesuaikan diri berpasangan bersama basa nitrogen dari kedua rantai DNA induk, hingga terbentuk dua buah DNA yang mirip persis.
 |
| Pengertian DNA dan Komponen Penyusun DNA |
DNA atau asam deoksiribonukleat adalah persenyawaan kimia yang paling utama pada makhluk hidup, yang mempunyai info genetik lebih-lebih dari sel atau dari makhluk hidup di dalam keseluruhannya dari satu generasi ke generasi selanjutnya. Jadi DNA adalah tempat untuk menyimpan info genetik. DNA yaitu makromolekul polinukleotida yang tersusun dari polimer nukleotida yang berkali-kali, tersusun rangkap, dan menyebabkan ikatan layaknya rantai ganda dan juga berpilin ke arah kanan (double helix).
Tiap-tiap nukleotida terdiri atas tiga gugus molekul yaitu layaknya berikut.
1. Komponen gula bersifat deoksiribosa
2. Basa nitrogen yang terdiri atas purin dan juga pirimidin. Purin terdiri atas adenin (A) dan juga guanin (G), dan pirimidin terdiri atas sitosin (C) dan juga timin (T)
3. Gugus fosfat
Rangkaian kimia pada deoksiribosa dan juga basa nitrogen (purin dan juga pirimidin) dimaksud nukleosida. Nukleosida itu bakal berikatan bersama fosfat menyebabkan nukleotida. Paduan nukleotida-nukleotida di dalam satu rantai menyebabkan DNA. Jadi molekul DNA adalah polimer panjang dari nukleotida yang diberi nama polinukleotida.
Menurut Watson dan juga Crick, lapisan DNA yaitu layaknya berikut.
1. Tiap-tiap DNA terbagi di dalam dua rantai polinukleotida yang berpilin (double helix)
2. Tiap-tiap nukleotida terkandung pada anggota datar yang tegak lurus seolah-olah menyebabkan anak tangga, sedang fosfat menyebabkan ibu tangganya
3. Pada dua rantai polinukleotida dikaitkan oleh ikatan hidrogen pada semasing pasangan basa nitrogennya
4. Basa purin senantiasa perihal bersama basa pirimidin, bersama pasangan yang senantiasa tetaplah.
Pada tiap-tiap molekul DNA, jumlah adenin (A) senantiasa mirip terhitung bersama jumlah timin (T). Demikian pula jumlah guanin (G) senantiasa mirip terhitung bersama jumlah sitosin (C). Adenin (A) senantiasa berpasangan bersama timin (T) dan juga guanin (G) senantiasa berpasangan bersama sitosin (C). Adenin dan juga timin menyebabkan dua ikatan hidrogen (A=T), sedang sitosin dan juga guanin menyebabkan tiga ikatan hidrogen (C ≡ G).
DNA terkandung di dalam nukleus dan juga melakukan tindakan di dalam meyakinkan pembawaan genetik satu individu. Diluar itu, DNA dapat berperan sebagai heterokatalik (mensintesis molekul lain layaknya RNA) dan juga otokatalitik (replikasi diri).
Replikasi DNA berlangsung pada fase interfase dan juga di mempengaruhi oleh enzim polymerase.
Dalam perubahan pengetahuan dan pengetahuan tersedia tiga teori yang mengatakan langkah replikasi DNA, yaitu layaknya berikut.
1. Teori konservatif
DNA induk tak alami perubahan apa pun, sesudah itu rangkaian basa-basa nitrogennya disalin hingga terbentuk dua rantai DNA yang sama.
2. Teori dispertif
DNA induk terpotong-potong. Lalu potongan-potongan itu merangkai diri jadi dua buah DNA baru yang mempunyai rangkaian basa-basa nitrogen mirip mirip layaknya rangkaian basa nitrogen awal mulanya.
3. Teori semikonservatif
Ketika bakal melipat-gandakan replikasi ke-2, rantai polinukleotida bakal memisahkan diri hingga basa-basa nitrogen tak berpasang-pasangan. Nukleotida bebas mempunyai kadar basa nitrogen yang bersesuaian bakal sesuaikan diri berpasangan bersama basa nitrogen dari kedua rantai DNA induk, hingga terbentuk dua buah DNA yang mirip persis.