Contoh Soal Perkembangan Bidang Sosial-Budaya semasa Demokrasi Liberal
Contoh Soal Perkembangan Bidang Sosial-Budaya semasa Demokrasi Liberal - Masa Demokrasi Liberal nyata merupakan perubahan drastis terhadap bentuk negara dari bentuk demokrasi Pancasila ke bentuk parlementer yang mengadopsi kebudayaan Eropa. Semasa Demokrasi Liberal, banyak partai politik bermunculan di Indonesia. Fenomena ini berlangsung di Indonesia pada periode 1950 – 1959. Terlebih dengan dicanangkannya Pemilihan Umum pertama di Indonesia sejak masa Kabinet Natsir, partai politik gencar menggalakkan partisipasi masyarakat untuk menjaring suara dengan membentuk organisasi massa. Partai politik yang saat itu dianggap sebagai kuda hitam, yakni PKI, juga turut membentuk organisasi sayap untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat.
Pada periode Demokrasi Liberal juga muncul sejumlah revolusi sosial di berbagai daerah. Revolusi muncul sebagai desakan masyarakat untuk pembentukan pemerintahan yang pro rakyat dan menolak bentuk pemerintahan yang dianggap sebagai perpanjangan tangan dari kolonial. Ketika itu, pemerintah RI menetapkan prioritas untuk pembangunan universitas-universitas yang diharapkan dapat meningkatkan penyerapan ilmu pengetahuan di masyarakat. Pemerintah juga mendukung perkembangan pers dan media sebagai bagian dari penjaminan kebebasan individu yang menjadi ciri khas Demokrasi Liberal. Pers Indonesia menyebar ke seluruh wilayah Indonesia atau bersifat regional. Komunikasi massa pada masa liberal ditandai dengan liberalisme dalam hal penulisan berita, tajuk rencana, dan pojok opini. Setiap individu dengan kemampuan finansial, tanpa memandang golongan, dapat menerbitkan surat kabar atau majalah, tanpa perlu meminta izin kepada yang berwenang. Sarana komunikasi lainnya yang berkembang pesat semasa Demokrasi Liberal adalah radio. Sejak proklamasi, penyiaran radio dikuasai oleh bangsa Indonesia. Dengan sendirinya corak siaran radio dapat disesuaikan dengan semangat revolusi serta cita-cita proklamasi.
Dalam masyarakat, dengan adanya revolusi, maka diskriminasi dan pembagian kelas mulai terhapuskan. Pada masa ini juga, emansipasi wanita mulai muncul dengan pembentukan Organisasi Republik Wanita (Perwali) dan Kongres Wanita Indonesia (Kowani).
Dengan kebebasan pers dan media yang masuk ke Indonesia, maka budaya Barat dapat masuk dengan bebas ke Indonesia. Dalam periode Demokrasi Liberal, perusahaan film Indonesia yang tergabung dalam PPFI (Persatuan Produsen Film Indonesia) dimiliki warga indonesia dan asing, yang berjumlah kurang lebih 20 buah. Membanjirnya budaya Barat yang masuk ke Indonesia lambat-aun menimbulkan kecemasan tersendiri di kalangan pemerintahan. Presiden Soekarno sebagai Kepala Negara adalah orang yang paling menentang masuknya kebudayaan barat ke Indonesia dengan alasan bahwa budaya Barat hanya menjadikan bangsa Indonesia sebagai perpanjangan tangan dari imperialisme Barat. Hal inilah yang kemudian dijadikan pertimbangan oleh Ir. Soekarno untuk memperketat masuknya kebudayaan Barat ke Indonesia pada masa Demokrasi Terpimpin. Secara umum, perkembangan kehidupan sosial budaya Indonesia di masa Demokrasi Liberal adalah:
1) Lahirnya sekularisme, yakni paham yang membedakan urusan agama dengan urusan negara. Demokrasi Liberal memahami agama sebagai urusan masyarakat secara pribadi, sedangkan negara adalah urusan pemerintah. Karenanya, pemerintah tidak memiliki wewenang untuk mengurus kehidupan beragama masyarakatnya.
2) Menentang ajaran komunisme di tengah masyarakat karena ajaran liberal menekankan kebebasan individu, sementara komunisme berbicara tentang kediktatoran negara kepada masyarakatnya.
3) Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk melakukan inovasi dan kreativitas tanpa adanya kekangan dari pemerintah, baik untuk mendapatkan akses atau pun pengembangan diri.
1) Lahirnya sekularisme, yakni paham yang membedakan urusan agama dengan urusan negara. Demokrasi Liberal memahami agama sebagai urusan masyarakat secara pribadi, sedangkan negara adalah urusan pemerintah. Karenanya, pemerintah tidak memiliki wewenang untuk mengurus kehidupan beragama masyarakatnya.
2) Menentang ajaran komunisme di tengah masyarakat karena ajaran liberal menekankan kebebasan individu, sementara komunisme berbicara tentang kediktatoran negara kepada masyarakatnya.
3) Memberikan kebebasan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk melakukan inovasi dan kreativitas tanpa adanya kekangan dari pemerintah, baik untuk mendapatkan akses atau pun pengembangan diri.
S1
Ciri Demokrasi Liberal di Indonesia adalah sebagai berikut, kecuali ….
S2
Gerakan massa untuk melenyapkan perbedaan status sosial di masyarakat semasa era Demokrasi Liberal adalah ….
S3
Periode Demokrasi Liberal di Indonesia dimulai pada tahun ….
S4
Banyaknya organisasi massa dan organisasi sosial di masyarakat semasa Demokrasi Liberal disebabkan oleh hal berikut, kecuali ….
S5
Berikut adalah hal yang dijumpai di masyarakat Indonesia semasa Demokrasi Liberal, kecuali ….
S6
Sekularisme menolak campur tangan pemerintah dalam ….
S7
Komunisme tidak mendapat tempat di masa Demokrasi Liberal karena ….
S8
Ajaran liberalisme berkiblat kepada kebudayaan ….
S9
Salah satu bentuk emansipasi wanita di masa Demokrasi Liberal adalah ….
S10
Pernyataan berikut mencerminkan kondisi sosial budaya Indonesia di masa Demokrasi Liberal, kecuali ….